Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Radius Prawiro: Pendidikan, Karier, Kebijakan, dan Wafat

Ia diketahui sempat menjabat sebagai anggota Tim Ahli Ekonomi Presiden, Ketua Dewan Gubernur Bank Dunia (IBRD), serta Gubernur Bank Indonesia pertama pada masa Orde Baru.

Pada masa Kabinet Pembangunan IV, Radius menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan.

Riwayat pendidikan

Radius Prawiro lahir di Yogyakarta pada 19 Juni 1928. Ia merupakan putra dari Suradi Prawiro dan istrinya, Sukestri.

Ayahnya adalah seorang guru dan keluarganya termasuk orang yang terpandang di Yogyakarta. Sejak kecil, ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga beragama Kristen yang taat.

Radius mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta. 

Pada 1942, ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia sempat menjadi penjual rokok. 

Kehidupan akademisnya pun sempat terganggu akibat adanya invasi Belanda pada Desember 1948. Setelah sempat ikut bergerilya bersama tentara pelajar di Yogyakarta, Radius akhirnya memutuskan untuk mendaftar kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tidak berselang lama, Radius justru mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan kuliahnya di Nederlandsche Economische Hogeschool di Belanda. 

Sekembalinya ke Indonesia, ia mulai bekerja sembari melanjutkan sekolah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Karier

Radius memulai karier ekonomi dan politiknya sebagai Sekretaris Badan Keamanan Rakyat di Yogyakarta pada 1945. 

Masih di tahun yang sama, Radius juga dipercaya menjabat sebagai Staf Gubernur Militer Yogyakarta sejak 1945 hingga 1951.

Di sela-sela periode itu, ia ditunjuk sebagai Perwira Markas Tertinggi Perhubungan TRI di Yogyakarta sejak 1947 hingga 1948. 

Memasuki tahun 1960, Radius bekerja sebagai Pejabat Teknis di Direktorat Akuntan Negara hingga tahun 1965. 

Kemudian, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Deputi Menteri Pemeriksa Keuangan Negara, Deputi Menteri Bank Sentral. 

Satu tahun kemudian, yakni pada 1966, Radius menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia pertama pada masa Orde Baru. Posisi ini ia pegang sampai 1973.

Semasa menjabat sebagai Gubernur BI, ia juga merangkap jabatan sebagai Gubernur Moneter Internasional Fund dan Wakil Gubernur Bank Pembangunan Asia untuk Indonesia dari tahun 1967 hingga 1971.

Kariernya pun terus berlanjut dalam bidang ekonomi di pemerintahan Indonesia. Sejak 1971 hingga 1973, Radius menjadi anggota Tim Ahli Ekonomi Presiden dan menjabat sebagai Ketua Komite Pemerintah Bank Dunia.

Setelah itu, ia diangkat menjadi Menteri Perdagangan pada Kabinet Pembangunan II dan Kabinet Pembangunan III sejak 1973 hingga 1983.

Pada masa Kabinet Pembangunan IV, Radius menjabat sebagai Menteri Keuangan dan menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Keuangan, Industri, dan Pengawasan Pembangunan.

Kebijakan

Perjalanan karier Radius di Kementerian Keuangan dirintis sejak diangkat menjadi Menteri Keuangan (Kabinet Pembangunan IV) di masa Presiden Soeharto.

Beberapa kebijakan ekonomi pernah dikeluarkannya antara lain sebagai berikut.

Penghargaan

Selama menjabat sebagai pegawai pemerintah, Radius banyak mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Berikut ini di antaranya.

  • Bintang Gerilya (1992)
  • Brevet kehormatan Hiu Kencana (1992)
  • Bintang Republik Indonesia Utama dari presiden Republik Indonesia (1998)
  • Degree of Doctor of Law Honoris Causa dari The National University of Singapore (1993)
  • The Grand Cordon of the Order of the Sacred Treasure dari kaisar Jepang (1994)
  • Doctor Honoris Causa di bidang teologi dari Theologische Universiteit Kampen (2004)
  • Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Pejabat Menteri terlama yang disandang sejak 1965 hingga 1993

Wafat

Pada 2005, Radius merasa kondisi kesehatannya mulai menurun. Ia terkena penyakit jantung. 

Ia lantas berangkat ke Jerman untuk memeriksa kesehatan jantungnya. Sayang, nyawanya tidak tertolong dan meninggal sewaktu di Rumah Sakit Deutsches Herzzentrum pada 26 Mei 2005. 

Jenazah Radius kemudian dipulangkan ke Tanah Air pada 31 Mei 2005 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

Referensi: 

  • Prawiro, Radius. (1998). Indonesia's Struggle for Economix Development: Pragmatism in Action. UK: Oxford University Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/30/100000379/radius-prawiro--pendidikan-karier-kebijakan-dan-wafat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke