Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Paregreg, Perang Saudara Penguasa Majapahit

Pertempuran ini melibatkan istana barat yang dipimpin oleh Wikramawardhana melawan istana timur di bawah pimpinan Bhre Wirabhumi.

Konflik ini mendatangkan malapetaka di Kerajaan Majapahit hingga mengakibatkan terkurasnya keuangan istana dan timbulnya korban jiwa.

Bahkan Perang Paregreg diyakini sebagai salah satu penyebab kuat kemunduran Kerajaan Majapahit.

Latar belakang Perang Paregreg

Dalam Pararaton, disebutkan bahwa pada 1376, muncul "gunung baru" yang mengisyaratkan munculnya keraton baru di Pamotan, yang terletak di timur Kerajaan Majapahit.

Keraton tersebut dipimpin oleh Bhre Wengker alias Wijayarajasa, suami Rajadewi, yang diduga ingin menjadi raja Majapahit.

Rajadewi adalah bibi dari Raja Hayam Wuruk, yang nantinya mengadopsi Bhre Wirabhumi.

Menurut Kitab Negarakertagama, Bhre Wirabhumi adalah putra Hayam Wuruk dari selirnya yang kemudian dinikahkah dengan Nagarawardhani, cucu Rajadewi.

Setelah Wijayarajasa wafat, Bhre Wirabhumi diangkat sebagai raja istana timur.

Sementara di istana barat, takhta Hayam Wuruk diserahkan kepada menantunya, Wikramawardhana.

Ketegangan antara istana timur dan barat muncul saat Nagarawardhani diangkat oleh Bhre Wirabhumi sebagai Bhre (Adipati) Lasem.

Sementara Wikramawardhana juga mengangkat istrinya, Kusumawardhani, sebagai Bhre Lasem.

Ketika Kusumawardhani dan Nagarawardhani meninggal pada 1400, Wikramawardhana segera mengangkat menantunya, istri Bhre Tumapel, sebagai Bhre Lasem.

Setelah pengangkatan ini, Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana terlibat pertengkaran sengit.

Perang Paregreg yang meletus pada 1404 disebabkan oleh perselisihan antara Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana yang kian memanas.

Jalannya Perang Paregreg

Dalam bahasa Jawa Kuno, kata paregreg berarti berjalan setahap demi setahap dalam tempo yang lambat.

Perang Paregreg yang dimulai pada 1404 pun berjalan demikian, karena pihak yang menang silih berganti.

Selama dua tahun, perang terkadang dimenangkan oleh istana barat dan terkadang oleh istana timur.

Perang Paregreg akhirnya dimenangkan oleh istana barat pada 1406, setelah pasukan yang dipimpin oleh Bhre Tumapel, putra Wikramawardhana, berhasil menembus istana timur.

Bhre Wirabhumi sempat melarikan diri menggunakan perahu, tetapi dapat dikejar dan dibunuh oleh Raden Gajah atau Bhra Narapati.

Dampak Perang Paregreg

  • Istana timur bersatu dengan Kerajaan Majapahit yang berpusat di Mojokerto
  • Daerah-daerah bawahan Majapahit di luar Jawa banyak yang melepaskan diri
  • Sebanyak 170 orang China turut menjadi korban perang
  • Wikramawardhana harus membayar ganti rugi ke China sebanyak 60.000 tahil
  • Wikramawardhana dan penerusnya tidak mampu membangkitkan kejayaan Majapahit

Referensi:

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/16/150000879/perang-paregreg-perang-saudara-penguasa-majapahit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke