Ditulis USA Today, Kamis (20/2/2014), selain Shekhovtseva, ada tiga juri dengan sejarah kelam yang dipercaya memanipulasi nilai Sotnikova.
Salah satunya adalah Yuri Balkov dari Ukraina yang pernah terkena skandal mencurangi nilai di Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano, Jepang.
Dua juri lainnya berasal dari Prancis dan Estonia. Keduanya juga punya riwayat melakukan kecurangan pada Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City, Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Covid-19 Jadi Alasan Kebijakan Baru Tiket Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Skandal atlet seluncur indah yang paling berat mungkin terjadi pada kategori skating berpasangan pada Olimpiade Musim Dingin 2002 di Salt Lake City, AS.
Saat itu, pasangan atlet seluncur indah asal Kanada, Jamie Sale dan David Pelletier merasa dicurangi karena ditempatkan pada posisi kedua, tepat di bawah pasangan asal Rusia, Elena Berezhnaya dan Anton Sikharulidze.
Banyak penggemar melayangkan protes atas hasil tersebut. Sebab, Sale dan Pelletier dianggap menampilkan performa bersih jika dibandingkan Berezhnaya dan Sikharulidze yang mengalami sedikit eror pada teknik mereka.
Ditulis Mental Floss, Minggu (18/2/2018), investigasi atas hasil tersebut pun dilakukan. Hasilnya, salah satu juri dari Prancis mengaku bahwa dia ditekan untuk memberi nilai lebih kepada pasangan dari Rusia.
Baca juga: Persiapkan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, China Sempat Buat Salju Buatan
Sebagai gantinya, tim dansa es Prancis, Marina Anissina dan Gwendal Peizerat akan diberi nilai lebih.
Pada akhirnya, diputuskan bahwa pasangan Sale-Pelletier menerima emas bersamaan dengan Berezhnaya-Sikharulidze. Sistem penjurian kompetisi seluncur indah pun diubah total untuk menghindari adanya kecurangan.
Namun, hingga kini pemberian dua medali emas untuk dua pasangan itu masih menimbulkan pro-kontra. Sebagian percaya bahwa Berezhnaya dan Sikharulidze pantas memenangkan emas dan menjadi juara tunggal Olimpiade Musim Dingin 2002.
Katarina Witt merupakan atlet seluncur indah dari Jerman. Ia memenangkan emas pada Olimpiade Musim Dingin 1984 di Sarajevo, Yugoslavia dan Olimpiade Musim Dingin 1988 di Calgary, Kanada.
Baca juga: Segini Jumlah Resor Ski Luar Ruang Jelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Witt adalah salah satu atlet seluncur indah kategori tunggal putri terhebat sepanjang masa. Dia dikenal karena memiliki kemampuan atletis dan karisma yang hebat di atas es.
Meski demikian, penampilan Witt di atas es sering dikritik karena terlalu seksi dan terbuka. Dia dianggap mencoba menggoda para juri agar bisa mendapatkan skor lebih tinggi.
Akibat dari aksinya itu, ISU pun membuat peraturan baru terkait penggunaan kostum atlet seluncur indah. Salah satunya disebutkan bahwa pakaian atau kostum di atas es tidak boleh memberikan efek “telanjang berlebihan atau tidak pantas” untuk para atlet.
Peraturan ISU tersebut masih berlaku hingga sekarang. Apabila ada atlet yang mencoba melanggar peraturan terkait penggunaan kostum selama penilaian, maka juri akan memberikan pengurangan nilai.
Baca juga: Sah, Bocog Hanya Izinkan Penonton Lokal di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Pada Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano, Jepang, atlet seluncur indah asal Prancis, Surya Bonaly merasa bahwa dirinya akan kalah karena memiliki cedera pada tendonnya.
“Saya merasa tidak akan mencapai podium. Itu merupakan Olimpiade terakhir saya dan mungkin kompetisi terakhir saya,” kata Bonaly, dikutip dari The Washington Post, Kamis (22/2/2018).
Sadar akan kemungkinan kalah dan cedera parah, Bonaly ingin menunjukkan performa unik yang akan dikenang banyak orang selepas Olimpiade.