Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina dengan Sistem Gelembung Jadi Opsi Terbaik bagi Pelaku Olahraga

Kompas.com - 20/01/2022, 19:45 WIB
Farahdilla Puspa,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia, Yenny Wahid, turut berkomentar soal kebijakan karantina pelaku olahraga dari luar negeri. 

Menurut Yenny, idealnya para atlet ini tidak perlu menjalani karantina saat hendak mengikuti turnamen di Indonesia. 

Sebab, atlet memerlukan latihan untuk menjaga kebugaran tubuh. Apabila karantina dan hanya di dalam kamar, persiapan mereka tentu tidak bisa maksimal. 

Yenny kemudian mengusulkan untuk membuat sistem bubble atau gelembung.

Artinya, para atlet dan ofisial tidak diizinkan meninggalkan hotel dan venue pertandingan, tetapi masih bisa berlatih. 

Baca juga: Kemenpora Bawa Usulan Diskresi Karantina dari NOC Indonesia ke Rapat Terbatas

"Kalau bisa tidak perlu karantina, tetapi ada sistem bubble. Jadi, mereka tidak boleh keluar dari daerah tersebut. Benar-benar hanya hotel dan tempat latihan," kata Yenny di Artotel Suites Mangkuluhur seusai menghadiri Rapat Komite Olimpiade Indonesi, Kamis (20/1/2022). 

"Lalu, dikhawatirkan juga atlet luar bertanya-tanya. Tuan rumah harus karantina juga karena kalau tidak itu bisa jadi keuntungan buat tuan rumah karena sudah latihan 14 hari," ujarnya. 

Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari (kanan), bersama Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Chandra Bhakti (tengah), seusai rapat kerja Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Artotel Suites Mangkuluhur, Kamis (20/1/2022).KOMPAS.COM/FARAHDILLA PUSPA Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari (kanan), bersama Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Chandra Bhakti (tengah), seusai rapat kerja Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Artotel Suites Mangkuluhur, Kamis (20/1/2022).

Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menambahkan bahwa sistem bubble merupakan bentuk paling ideal untuk karantina bagi atlet. 

"Karena itu yang dilakukan saat Olimpiade, Piala AFF, bahkan bulu tangkis (Indonesia Badminton Festival di Bali)," kata pria yang akrab disapa Okto itu. 

"Sampai hari ini mungkin sistem tersebut yang bisa digunakan dan punya referensinya," tutur Raja Sapta Oktohari. 

Raja Sapta Oktohari juga sudah mengusulkan diskresi karantina pelaku olahraga dari luar negeri.

Usulan itu disampaikan setelah dia mendengar pengalaman dan masukan dari federasi nasional yang kesulitan menyelenggarakan turnamen internasional di Indonesia karena durasi karantina. 

Baca juga: Liga 1 Tetap Kompetitif dan Menyedot Perhatian meski Terapkan Sistem Bubble

Keluhan serupa juga disuarakan atlet, pelatih, dan official yang pulang ke Tanah Air seusai tryout dari luar negeri. 

Diskresi adalah berupa kewenangan untuk menjalani karantina dengan kebijakan yang berbeda, seperti sistem gelembung atau bubble.

Okto menjelaskan kebijakan tersebut diperlukan karena keterbatasan akses latihan selama karantina panjang mempengaruhi stamina dan performa para atlet. 

"KOI melihat masa karantina sangat berdampak terhadap kebugaran atlet. Kami menerima masukan dari federasi olahraga nasional yang sempat menjalani karantina, akses mereka terbatas dan tidak bisa berlatih optimal. Selain karena tidak boleh keluar kamar, belum tentu di hotel karantina memiliki fasilitas latihan,” ujarnya. 

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali menerima usulan terkait diskresi karantina. 

Ia siap memfasilitasi pertemuan KOI dengan BNPB dan Kementerian Kesehatan untuk mendiskusikan masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Liga Italia
Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Liga Inggris
Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Liga Indonesia
3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com