NEW YORK, KOMPAS.com - Li Na adalah nama petenis putri China yang mendorong minat masyarakat China menyukai olahraga tenis.
"Minat masyarakat lokal terhadap tenis terdorong oleh atlet China, Li Na," kata Ketua Eksekutif Asosiasi Tenis Wanita (WTA) Steve Simon.
Baca juga: WTA Berisiko Kehilangan Uang di China
WTA menyebut bahwa China punya komitmen pada perkembangan tenis.
Ketua Eksekutif WTA Steve Simon menyebut pihaknya melakukan ekspansi ke China sebelum turnamen tenis Olimpiade Beijing 2008.
Pada 2011, Li Na adalah atlet putri China yang memenangi French Open 2011.
Pada 2008, China menjadi tuan rumah untuk dua acara WTA.
Pada 2019, China menjadi tuan rumah untuk sembilan turnamen WTA.
Per 2018, Kota Shenzen mengikat kontrak 10 tahun menjadi tuan rumah final tur WTA akhir musim.
Pada perhelatan itu, hadiah uang mencapai 14 juta dollar AS per tahun.
Mulai 2017, WTA meneken kerja sama dengan platform streaming Qiyi sebagai mitra hak siaran digital selama 10 tahun.
Nilai kontraknya mencapai 120 juta dollar AS.
Pada masa pandemi 2020-2021 WTA banyak membatalkan turnamen di Asia, termasuk di China.
Final tur akhir tahun di China kemudian bergeser ke Meksiko.
Hingga kini, belum ada informasi kapan WTA kembali menggelar turnamen di China.
Kini, WTA menaruh perhatian kepada petenis putri China Peng Shuai.