KOMPAS.com - Lari jarak pendek atau juga dikenal dengan istilah sprint merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga lari. Adapun, jenis start yang sering digunakan pada lari sprint adalah start jongkok.
Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan oleh dorongan badan ke depan.
Pada ajang Olimpiade, kategori lari jarak pendek yang dilombakan adalah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Lari jarak pendek bisa dilakukan baik oleh pelari putra maupun putri. Seorang pelari jarak pendek biasanya dipanggil dengan sebutan sprinter.
Baca juga: Gerak Spesifik Lari Jarak Pendek
Dikutip dari Modul 3 Berlari Berprestasi (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, prinsip utama dalam lari jarak pendek adalah kecepatan.
Oleh karena itu, seorang sprinter harus menguasai teknik start, teknik berlari, dan juga teknik finish.
Adapun, teknik start adalah suatu persiapan awal seorang pelari sebelum melakukan gerakan berlari.
Tujuan utama dari start dalam lari jarak pendek adalah mengoptimalkan pola lari cepat.
Teknik start yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah start jongkok atau crouching start.
Perbedaan pada start jongkok terlihat pada aba-aba bersedia. Aba-aba yang digunakan dalam start jongkok adalah "BERSEDIA", "SIAP", "YA" atau bunyi pistol.
Baca juga: Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Dilihat dari cara melakukannya, start jongkok dibagi menjadi tiga yaitu start pendek, start menengah, dan start panjang.
Berikut adalah perbedaan cara melakukan start jongkok pendek, menengah, dan panjang.
Cara melakukan start panjang adalah:
Cara melakukan start menengah adalah:
Baca juga: Prinsip Lari Jarak Pendek
Cara melakukan start panjang adalah: