TOKYO, KOMPAS.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyebut bakal ada pembenahan sistem karantina Covid-19 pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Akan ada pembenahan sistem karantina Covid-19," kata pernyataan terkini IOC, Sabtu (31/7/2021).
Adalah atlet taekwondo Belanda Reshmie Oogink yang memaparkan kondisi saat dirinya menjalani karantina.
"Saya seperti di dalam karantina penjara Olimpiade," tuturnya.
Reshmie Oogink mengaku tak ada pasokan udara segar di kamarnya saat dirinya menjalani karantina.
Mereka yang menjalani karantina di kamar, kata Reshmie Oogink mendapatkan konsesi membuka jendela 15 menit dalam sehari.
Konsesi itu didapatkan setelah para atlet Belanda mengajukan protes ke panitia kata Reshmie Oogink.
Pada buku peraturan Playbook Olimpiade Tokyo 2020, ada aturan bahwa para atlet mesti menjalani tes Covid-19 setiap hari.
"Jika mereka ditemukan positif terpapar Covid-19, mereka harus mengikuti prosedur karantina atau dikirim ke rumah sakit," begitu bunyi aturan di Playbook.
Covid-19
Kini, Jepang mencermati kembali penambahan kasus baru Covid-19 yang mengalami lonjakan.
Laporan pada Jumat (30/7/2021) menunjukkan bahwa sehari sebelumnya, jumlah kasus baru secara nasional mencapai 10.000.
"Kondisi ini akan memunculkan bahaya baru," kata pernyataan pemerintah Jepang.
Jepang mencatatkan 15.000 kematian hingga kini dan baru seperempat dari populasi mendapatkan vaksinasi.
Populasi di Jepang ada di angka 120 juta jiwa.