TOKYO, KOMPAS.com - Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengakui bahwa selalu ada makanan terbuang pada laga-laga perhelatan pesta olahraga multicabang terakbar di dunia ini.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengakui membuang 4.000 makanan bekal dalam kotak atau bento pada Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Akui Buang 4.000 Bento
Juru Bicara Komite Organisasi Olimpiade Tokyo 2020 Masanori Tanaka mengakui hal itu.
"Kami meminta maaf atas tindakan itu," kata Masanori Tanaka dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Awalnya, kata Tanaka, penyelenggara memesan 10.000 bento.
"Bento itu untuk konsumsi para relawan," kata Masanori Tanaka.
Ia melanjutkan, pesanan sejumlah itu terlalu banyak.
"Konsekuensinya, bento tidak termakan habis," ujar Masanori Tanaka.
Menurut Masanori Tanaka, para relawan pada hari pertama itu juga mengaku sangat sibuk.
Sehingga, mereka tidak punya kesempatan untuk makan.
Masanori Tanaka melanjutkan, sejauh ini hingga hari keempat, selalu ada kelebihan pasokan makanan hingga 30 persen selama laga-laga berlangsung.
"Kelebihan makanan itu kami jadikan makanan hewan dan bahan biomassa," ucap Masanori Tanaka.
Masanori Tanaka mengatakan bahwa ke depannya penyelenggara akan membenahi sistem pemesanan dan pembelian makanan.
"Kami berupaya mencegah adanya sampah," pungkas Masanoki Tanaka.
Jepang mengkampanyekan pengurangan emisi karbon dan sampah pada Olimpiade Tokyo 2020.
Salah satunya melalui medali berbahan logam daur ulang.
Jepang juga memanfaatkan kardus yang nantinya bisa didaur-ulang sebagai tempat tidur di perkampungan atlet.