Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahmat Erwin Abdullah, Lifter 20 Tahun Asal Makassar dan Asa Baru Indonesia

Kompas.com - 28/07/2021, 15:45 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Atlet angkat besi atau lifter muda milik Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah, tampil mengejutkan pada babak penyisihan Grup B Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020 kelas 73 kg, Rabu (28/7/2021).

Rahmat Erwin Abdullah menggertak di Grup B dengan total angkatan 342 kg (snatch 152 kg dan clean & jerk 190 kg) dan membuat dirinya memuncaki posisi teratas di grup tersebut.

Sehingga, lifter berusia 20 tahun itu berhak melaju ke babak final bertemu dengan lifter-lifter kawakan dari Grup A.

Tak disangka tak dinyana, total angkatan 342 kg milik Rahmat Erwin Abdullah berhasil menempatkan posisinya ke podium ketika setelah hasil Grup A Angkat Besi kelas 73 kg keluar.

Baca juga: Hasil Angkat Besi Olimpiade, Rahmat Erwin Terbaik di Grup B Kelas 73 Kg

Total angkatannya kalah dari Shi Zhiyong (China) dengan jumlah 634 kg. Kemudian posisi kedua ditempati oleh Julio Ruben Mayora Pernia (Venezuela).

Julio Ruben Mayora Pernia berhasil mengangkat total beban 346 kg.

Adapun posisi ke-4 ditempati oleh lifter asal Albania, Briken Calja. Dia terpaut 1 kg dari Rahmat Erwin alias 341 kg.

Medali perunggu Rahmat Erwin menjadi yang ketiga untuk Indonesia dari cabor angkat besi di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelumnya, medali pertama Olimpiade Tokyo 2020 milik Indonesia disumbangkan oleh Windy Cantika Aisyah dari cabor angkat besi kelas 49 kg. Dia menyumbangkan medali perunggu dalam debutnya di olimpiade.

Kemudian medali kedua juga dari cabor angkat besi, tepatnya medali perak dari Eko Yuli Irawan (61 kg).

Baca juga: Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah Puas dengan Pencapaiannya

Jumlah angkatan 342 kg milik Rahmat juga memecahkan rekor pribadinya yang tercipta pada Asian Championship 2020 di Tashkent, Uzbekistan, April 2021.

Saat itu, dia membuat torehan angkatan 335 kg (snatch 148 dan clean & jerk 187 kg) di kelas 73 kg.

Akan tetapi, torehan 335 kg di Uzbekistan hanya menempatkan dirinya di urutan ke-4.

Sejauh ini, Rahmat tidak dibebani target medali pada ajang Olimpiade Tokyo 2020. Dia hanya mendapat tugas untuk masuk delapan besar.

Tetapi, takdir berkata lain. Usahanya membuat cerita manis dalam debutnya di Olimpiade Tokyo 2020.

Melansir Antara News, keberhasilan Rahmat tembus Olimpiade Tokyo 2020 juga bisa dibilang mendadak.

Baca juga: Termasuk Eko Yuli Irawan, Inilah 4 Atlet Pencetak Sejarah di Olimpiade Tokyo 2020

Rahmat Erwin Abdullah lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) melakukan penyesuaian poin dan kelas dari setiap lifter pada 6 Juni lalu.

Hasilnya, Rahmat Erwin Abdullah mengumpulkan 3,551.5311 poin dan menempatkan dirinya di peringkat ke-11.

Sebelumnya, April 2021, peringkat Rahmat di IWF adalah ke-22 dunia.

Kemudian, dalam setiap kelas hanya 13 lifter yang mendapat tiket ke Olimpiade Tokyo 2020, terdiri dari delapan lifter yang masuk jajaran deapan besar dunia dan lima lainnya merupakan wakil dari setiap kontinen atau benua.

Benar, Rahmat Erwin Abdullah meraih tiket ke Olimpiade dengan jalur kontinental atau benua.

Baca juga: Ketika Eko Yuli Irawan Terinspirasi dari Anime Naruto

Tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah perihal mudah. Dia harus menunjukkan kemampuannya terlebih dahulu pada ajang Asian Junior Championship 2019, di Tashkent, dan hasilnya medali emas.

Kemudian Rahmat masuk ke kategori senior pada ajang Asian Championship 2020. April 2021, dan berhasil meraih medali perunggu.

Selain itu, Rahmat diberi kesempatan oleh IWF untuk memperbaiki peringkatnya dengan ambil bagian di World Junior Championship 2020 di Tashkent, Mei 2021.

Hasilnya, dia berada di posisi kedua dengan total angkatan 331 kg (snatch 143 dan clean & jerk 188 kg).

Baca juga: Daftar Atlet Indonesia Peraih Medali Olimpiade

Tiket Olimpiade Tokyo 2020 milik Rahmat juga "dibantu" oleh peraturan bahwa setiap negara hanya bisa menurunkan satu lifter di setiap kelas Olimpiade, penyesuaian lifter, hingga adanya lifter yang terjerat kasus doping.

Sebelum lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat juga digadang-gadang menjadi sosok penerus lifter Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Triyatno (73 kg).

Usianya yang masih 20 tahun tentu berkesempatan besar mengibarkan bendera Indonesia di dunia pada masa mendatang.

Dia juga mengakui bahwa kegemilangannya saat ini merupakan tuah ayahnya yang juga seorang atlet angkat besi Indonesia, Erwin Abdullah.

Baca juga: Atlet Indonesia dengan Koleksi Medali Olimpiade Terbanyak

Erwin Abdullah pernah menyumbang medali perak pada Asian Games Korea Selatan 2002 untuk Indonesia. Ibunya juga seorang atlet nasional sekaligus pelatih angkat besi, Ami Asun Budiono.

Profil Rahmat Erwin Abdullah

Nama: Rahmat Erwin Abdullah
Tempat lahir: Makassar
Tanggal lahir: 13 Oktober 2000
Atlet: Angkat Besi
Kelas: 73 kg
Rekor angkatan: 335 kg (snatch 152 kg dan clean & jerk 190 kg) di Olimpiade Tokyo 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Liga Indonesia
Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Bidik Kemenangan Penuh Serie Palembang

Sports
Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Kemenpora Dukung Turnamen untuk Pengembangan Bakat Atlet Bulu Tangkis Junior

Sports
Warung Madura di Jersey Madura United

Warung Madura di Jersey Madura United

Liga Indonesia
Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Prediksi Indonesia Vs Guinea, Permainan Fisikal untuk Lolos Olimpiade

Liga Indonesia
Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Disiram Air Keras, Pemain Malaysia Operasi Cangkok Kulit Senilai Rp 101 Juta

Liga Lain
Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Soal Marselino, Shin Tae-yong Minta Maaf

Liga Indonesia
Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Kala Madrid Rasakan Keajaiban Santiago Bernabeu

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com