Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Formasi Super Ofensif 4-2-4, Sumbangsih Berharga dari Hongaria untuk Brasil

Kompas.com - 24/05/2021, 21:40 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Piala Dunia 1958 menjadi tonggak sejarah Brasil di dunia sepak bola. Mengusung formasi super ofensif 4-2-4, Tim Samba sukses menjadi juara dunia untuk pertama kali.

Di depan lebih dari 49.000 pasang mata yang memadati Stadion Rasunda di Stockholm, Brasil tampil sebagai juara Piala Dunia 1958 usai mengalahkan tim tuan rumah Swedia.

Brasil yang saat itu diperkuat oleh pemain-pemain hebat macam Mario Zagallo, Vava, Garrincha, serta Pele yang masih berusia 17 tahun melibas Swedia dengan skor 5-2.

Pada pertandingan final Piala Dunia 1958 kontra Swedia, pelatih Vicente Feola memainkan skema menyerang 4-2-4.

Kuartet Mario Zagallo, Pele, Vava, dan Garrincha mengisi sektor penyerangan. Sementara itu, Zito dan Didi bermain sebagai gelandang yang menempati lini tengah.

Baca juga: Asal-usul Julukan Tim Samba bagi Timnas Brasil

Brasil pun menyuguhkan permainan ofensif dan menghibur. Hasilnya, lima gol Tim Samba lahir dari para pemain depan.

Vava dan Pele sama-sama memborong dua gol. Satu gol lainnya disumbangkan oleh Mario Zagallo. Adapun, dua gol balasan Swedia dicetak oleh Nils Liedholm dan Tore Klas Simonsson.

Skuad Brasil pada Piala Dunia 1958 pun dianggap sabagai salah satu tim terhebat dalam sejarah.

Selain dihuni oleh talenta-talenta brilian, skema menyerang 4-2-4 juga menjadi salah satu kunci sukses Brasil memenangi Piala Dunia 1958.

Meski demikian, formasi 4-2-4 yang diusung Vicente Feola pada saat itu sejatinya tidak diciptakan oleh orang Brasil.

Lantas bagaimana sejarah formasi 4-2-4 dalam sepak bola?

Baca juga: Sejarah Piala Eropa, Mimpi Henri Delaunay yang Menjadi Nyata

Dibawa Pria Hongaria ke Negeri Samba

Sosok yang berjasa mengenalkan formasi 4-2-4 kepada para pemain Brasil adalah pelatih asal Hongaria, Bela Guttmann.

Mengutip situs web Bleacher Report, Guttmann datang ke Brasil pada 1956 bersama tim yang ia latih, Budapest Honved FC, yang melakukan tur ke berbagai negara untuk penggalangan dana.

Pada waktu itu, Honved menerima tawaran bermain pada sebuah turnamen di Brasil bersama dua klub lokal Negeri Samba, Flamengo dan Botafogo.

Guttmann kemudian memutuskan tinggal di Brasil dengan melatih Sao Paulo.

Baca juga: Kisah Kehancuran Karier Adriano, Sang Kaisar Pemilik Kaki Kiri Maut

Di sana, Guttmann pun mulai mempopulerkan formasi 4-2-4 yang banyak dipakai oleh tim-tim Eropa Timur pada akhir 1940-an.

Guttmann pun melakukan revolusi terhadap gaya permainan Sao Paulo. Para pemain Brasil yang sebelumnya senang berlama-lama bola, berubah menjadi lebih agresif dengan langsung menyerang pertahanan lawan.

Di bawah asuhan Bela Guttmann, Sao Paulo sukses memenangi Kejuaraan Paulista 1957. Secara bersamaan, formasi 4-2-4 yang sebelumnya asing semakin populer di Negeri Samba.

Formasi menyerang 4-2-4 itu kemudian diadaptasi oleh Vicente Feola saat menukangi Brasil di Piala Dunia 1958 yang berujung pada lahirnya salah satu generasi terhebat sepak bola Negeri Samba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com