Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kehancuran Karier Adriano, Sang Kaisar Pemilik Kaki Kiri Maut

Kompas.com - 15/05/2021, 08:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Adriano Leite Ribeiro dianggap sebagai salah satu talenta emas sepak bola Brasil. Sayangnya, pria yang dijuluki L'Imperatore alias Sang Kaisar itu tidak benar-benar mencapai puncak kariernya.

Semasa jayanya bersama Inter Milan, Adriano adalah sosok penyerang mematikan.

Tubuh bongsor nan kokoh, kemampuan dribel khas pemain Brasil, dan sepakan kaki kiri maut adalah atribut yang tersemat pada pemain kelahiran Rio de Janeiro tersebut.

Namun, masa keemasan Adriano di lapangan hijau tak bertahan lama. Dari striker yang menjadi mimpi buruk bagi bek-bek lawan, karier Sang Kaisar runtuh hingga titik terendah.

Perjalanan Karier Adriano

Adriano mengawali karier sepak bola profesional bersama klub kota kelahirannya, Flamengo. Kemampuannya kemudian menarik minat salah satu klub top Liga Italia, Inter Milan.

Pada musim panas 2001, Inter memboyong Adriano ke Giuseppe Meazza. Namun, ia tak langsung mendapatkan tempat utama sehingga dipinjamkan ke Fiorentina pada paruh kedua musim 2001-2002.

Baca juga: Sejarah Nama San Siro dan Giuseppe Meazza, Stadion Kandang AC Milan dan Inter Milan

Sempat dilepas ke Parma setahun berselang, Adriano pulang ke Inter pada Januari 2003 dan langsung menjadi andalan lini depan I Nerazzurri.

Dalam waktu singkat, Adriano menunjukkan performa impresif. Ia sukses membukukan sembilan gol dari 16 laga Serie A pada paruh kedua musim 2003-2004.

Bersama timnas Brasil, Adriano berhasil memenangi Copa America 2004. Tak hanya tampil sebagai juara, ia juga menyabet Sepatu Emas dengan gelontoran tujuh gol serta dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen tersebut.

Adriano pun digadang-gadang bakal menjadi penerus Ronaldo sebagai ujung tombak Selecao.

Memasuki musim 2004-2005, Adriano kembali menjadi tumpuan Inter Milan. Ia sukses mencetak 16 gol dari 30 penampilan di Serie A.

Namun dari situ, awal kehancuran karier Adriano pun juga dimulai.

Depresi karena Kematian Sang Ayah

Adriano sejatinya masih bisa mencetak 13 gol dan membantu Inter Milan memenangi scudetto Serie A musim 2005-2006.

Akan tetapi, pada saat yang bersamaan, Adriano semakin akrab dengan inkonsistensi. Di luar lapangan, ia mulai bersentuhan dengan alkohol dan kehidupan malam.

Baca juga: Perjalanan Inter Milan Meraih Gelar Juara Liga Italia 2020-2021

Pada 2006, Adriano sempat dua kali dicoret oleh pelatih timnas Brasil, Dunga, lantaran kedapatan berpesta di klub malam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Liga Indonesia
Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Timnas Indonesia
Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Liga Indonesia
Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Sports
Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Liga Indonesia
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Timnas Indonesia
Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Timnas Indonesia
Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Internasional
Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Badminton
Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

Badminton
Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Liga Italia
Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com