KOMPAS.com - Atlet di Indonesia saat ini tengah menghadapi rintangan besar dalam hidup. Matinya even maupun kompetisi olahraga di Tanah Air membuat mereka kesulitan mencari nafkah.
Namun, sebagian besar dari mereka tetap punya jalan masing-masing untuk tetap bertahan, salah satunya Miftah Anwar Sani.
Miftah Anwar Sani adalah seorang pemain sepak bola profesional. Dia menjadi satu dari sebagian kecil pemain sepak bola Indonesia yang mendapatkan kesempatan berkarier di luar negeri.
Miftah Anwar Sani mendapat kontrak setengah musim untuk bermain di kasta tertinggi Liga Bosnia & Herzegovina, FK Sloboda Tuzla.
Baca juga: Miftah Anwar Sani Sempat Sembunyikan Transfernya ke FK Sloboda Tuzla karena...
Perjalanan kariernya ke Eropa bisa dibilang mengejutkan. Sebab, namanya tak sesanter jika dibandingkan dengan Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, maupun Bagus Kahfi.
Akan tetapi, dia berhasil membuktikan diri sehingga dipinang oleh FK Sloboda Tuzla.
"Perjalanan panjang ya tentunya Saya seperti anak kecil umumnya," kata Miftah dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com.
"Belajar sepak bola sampai dewasa . Tabah pada saat berjuang menapaki tahap demi tahap. Berdoa yang pasti."
Baca juga: Miftah Anwar Sani Resmi Diperkenalkan sebagai Pemain FK Sloboda Tuzla
"Karier profesional pertama saya dimulai dari PS Tira. Alhamdulillah saya sekarang ada di titik ini," terangnya.
Awal karier profesional Miftah Anwar Sani juga tak semulus jalan provinsi yang baru saja diresmikan.
Bergabung PS Tira pada tahun 2017, dia sempat dipinjamkan ke beberapa tim seperti PPSM Magelang dan Madura FC.
Setelah kembali ke PS TNI yang sudah berubah menjadi Tira Persikabo pada 2018, Miftah Anwar Sani memutuskan pindah ke Badak Lampung FC dengan status bebas transfer.
Baca juga: Tiba di Bosnia-Herzegovina, Miftah Anwar Sani Dapat Sambutan Hangat
Sepanjang Liga 1 2019, Miftah Anwar Sani tercatat bermain 12 kali bersama Badak Lampung FC.
Miftah Anwar Sani kemudian pindah ke Persita Tangerang pada awal musim 2020 sampai harus merasakan vakum bermain sepak bola karena pandemi.
Kini, dia membuat sejarah dengan menjadi pemain pertama Indonesia yang merasakan kasta tertinggi Liga Bosnia & Herzegovina.