KOMPAS.com - Mantan penyerang timnas Inggris yang kini menjadi pandit terkemuka, Gary Lineker, punya anekdot menarik mengenai kejeniusan dan penguasaan bola fantastis Diego Maradona.
Gary Lineker berbagi kisahnya mengenai Diego Maradona saat ia memandu pertandingan Liga Champions di studio BT Sport.
Diego Maradona meninggal dunia karena serangan jantung di Tigre, Buenos Aires, pada Rabu (25/11/2020).
Mantan pemain jenius itu berusia 60 tahun.
Lineker pun menceritakan pengalamannya bertemu dan merumput bersama Diego Maradona.
Baca juga: BREAKING NEWS, Legenda Sepak Bola Argentina Diego Maradona Meninggal Dunia
"Ia dipuja di Argentina, kemana pun dia pergi selalu ada rombongan yang mengikutinya," tutur Gary Lineker.
"Saya tak pernah lupa. Saya pernah datang untuk menyaksikan laga Boca Juniors bersama keluarganya," tutur Lineker lagi.
"Ia punya boks kecil di sana. Ia berdiri di sana. Atmosfernya luar biasa di sana. Salah satu putrinya memeganginya agar ia tak jatuh. Passion-nya luar biasa."
Setelah itu, eks bek Manchester United Rio Ferdinand pun bertanya mengenai pengalaman Gary Lineker bermain melawannya.
"Saya tak pernah berpikir ada yang bisa menyamainya di lapangan. Lionel Messi yang paling sangat mirip, mereka berasal dari Argentina, punya ukuran badan kecil dan kaki kiri hebat," tutur Lineker.
"Diego luar biasa. Saya sebenarnya pernah bermain bersamanya, setengah laga di Wembley untuk Tim Sisa Dunia melawan Tim Liga Inggris karena saya bermain di Barcelona waktu itu."
Baca juga: Profil Diego Maradona, Pahlawan Argentina di Piala Dunia 1986 dan Dewa Klub Napoli
"Di sana ada para legenda dari seluruh dunia, Michel Platini dll. Namun, kami semua terpukau dengan dirinya," ujar pria yang kini berusia 59 tahun itu.
Pertandingan tersebut merupakan laga bertajuk 100 Tahun Football League yang digelar di Stadion Wembley pada 8 Agustus 1987.
Beberapa legenda dunia sepak bola yang turun di partai tersebut selain Maradona dan Platini adalah Rinat Dasayev (Uni Soviet), Andoni Zubizarreta (Spanyol), Dragan Stojkovic (Yugoslavia), Thomas Berthold (Jerman), dan Paulo Futre (Portugal).
"Hal pertama yang ia lakukan di ruang ganti adalah duduk di sana dengan memakai celana pendek," ujar top skorer Piala Dunia 1986 ini.