KOMPAS.com - Klub bola basket Amartha Hangtuah baru saja melakukan rapid test Covid-19 terhadap para pemain dan ofisial mereka.
Proses rapid test Covid-19 dilakukan di mes Amartha Hangtuah di Jakarta, pada Senin (1/6/2020) pukul 09.00 WIB.
Berdasarkan hasil tes tersebut, Kelly Purwanto dkk beserta ofisial tim dinyatakan non-reaktif.
Jika hasil rapid test positif atau negatif, perlu dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
Dengan demikian, berdasarkan hasil tes cepat tersebut, mereka setidaknya bisa berlega diri karena dari screening awal tak ditemukan indikasi yang mengarah ke Covid-19.
"Pemain yang ikut ada 13, total keseluruhan dengan ofisial ada sekitar hampir 20 orang," ujar Manajer Amartha Hangtuah, Ferri Jufry, kepada Kompas.com.
Baca juga: Aditya Lumanauw Juara IBL Esports Competition Seri Pertama
Ferri juga menyatakan bahwa manajemen Amartha Hangtuah berencana melakukan tes Covid-19 secara berkala untuk memastikan kesehatan para pemain.
Rencananya, tes Covid-19 secara berkala dilakukan dua pekan atau satu bulan sekali.
Dari semua pemain Amartha Hangtuah, hanya dua orang yang pulang ke rumah, yaitu Fisyaiful Amir (ke Bandung) dan Surya Jayadiwangsa (Cirebon).
Adapun para pemain sisanya masih tergabung di mes dan melakukan aktivitas bersama-sama.
Di mes Amartha Hangtuah pun kini telah tersedia lapangan latihan yang baru selesai digarap pada bulan Ramadhan lalu.
Dengan demikian, para pemain tetap rutin menjaga kondisi fisik dengan terus berlatih.
"Di mes kami ada lapangan baru, bulan puasa kemarin baru jadi. Pemain bisa latihan seperti ball handling, angkat beban juga ada di sana, atau sekadar melakukan joging di sekitar mes," ujar Ferri.
"Jadi, program latihan tetap jalan, tetapi lebih ke conditioning dan individual skill. Program itu dari Coach Fari (Rastafari Horongbala)."
Dengan kondisi pemain yang bugar, Ferri berharap para pemain Amartha Hangtuah sudah bisa melakukan latihan secara normal.
Terlebih lagi, mereka juga punya lapangan latihan sendiri selain di mes mereka, yakni di kawasan Jalan Bango, Jakarta.
"Beruntungnya Hangtuah, kami punya lapangan sendiri. Bukan cuma yang di mes, tetapi juga di Jalan Bango, tempat biasa kami latihan."
"Kami berterima kasih sama manajemen, sama Pak Gading Ramadhan Joedo (Presiden Amartha Hangtuah, dan Pak Eddi Danusaputro sebagai salah satu pembina kami."
"Kami merasa cukuplah dengan fasilitas yang dimiliki untuk suatu tim basket, jadi kami bisa colong start untuk latihan," ujar Ferri.
Sejak awal, Ferri memang meminta para pemain untuk tetap tinggal di mes selama masa pandemi Covid-19.
Tujuannya agar kesehatan dan fisik mereka tetap terpantau secara langsung, ketimbang melakukan latihan online.
Baca juga: IBL Keberatan Jika Kompetisi Dilanjutkan Tanpa Penonton
"Kalau pada pulang, kami susah kontrol mereka, baik dari segi kesehatan, latihan, dan segala macamnya," ujar Ferri.
"Sekarang ada metode latihan online, tetapi sebenarnya itu susah dikontrol."
Pihak Indonesian Basketball League (IBL) sendiri sedang menyusun protokol kesehatan bagi klub-klub peserta.
Protokol itu dibuat seraya menunggu izin pemerintah terkait rencana melanjutkan kompetisi IBL 2020.
(Catatan redaksi soal rapid test)
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).
Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.
Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.