KOMPAS.com - Bek kiri Persija Jakarta, Alfath Faathier, ternyata menyimpan kisah inspiratif sebelum ia sukses mewujudkan mimpi menjadi pesepak bola profesional.
Cita-cita menjadi pemain sepak bola sudah tertanam pada diri Alfath Faathier sejak ia masih muda.
Keinginan untuk membanggakan orang tua menjadi motivasi terbesar bagi Alfath untuk menggapai mimpi menjadi bintang sepak bola Tanah Air.
Namun, pemain kelahiran Purwakarta itu harus melewati jalan berliku sebelum sukses menjadi pesepak bola profesional.
Seperti anak-anak pada umumnya, Alfath mulai menimba ilmu sepak bola di Sekolah Sepak Bola (SSB) di tempat ia tinggal.
Baca juga: Peran Johan Cruyff dan Pep Guardiola yang Membuat Bek Persija Cinta Barcelona
Hambatan mulai datang ketika ia berusia 10 tahun. Pada saat itu, Alfath harus rela berhenti berlatih sepak bola karena tidak memiliki biaya.
Akan tetapi, situasi itu tak menyurutkan tekad Alfath untuk bermain sepak bola.
Usaha keras Alfath terbayar ketika ia mendapatkan beasiswa pada saat duduk di bangku SMP melalui olahraga sepak takraw.
"Saat SMP saya mendapat beasiswa Rp 900.000 karena berhasil membawa sekolah saya juara sepak takraw," kenang Alfath, seperti dikutip dari laman resmi Persija.
"Waktu itu orang tua bertanya uang ini untuk apa, saya jawab untuk kembali masuk SSB," tuturnya.
Baca juga: Alfath Faathier, Orang Bandung yang Mencari Tantangan di Persija
Keputusan Alfath itu terbukti merupakan pilihan yang tepat. Pemain kelahiran 28 Mei 1996 itu kemudian masuk akademi Persib Bandung pada 2013. Selama tiga tahun, ia bergabung dengan tim muda klub berjuluk Maung Bandung tersebut.
Meski lama bergabung di tim muda Persib, klub profesional pertama Alfath adalah Persiba Balikpapan yang merekrutnya pada 2017.
"Alhamdulillah ada yang menghubungi dari Persiba Balikpapan untuk bergabung dan bertemu dengan kawan lama saya, Heri Susanto," ucap Alfath.
Ia bermain untuk Persiba selama satu musim, setelah itu pindah ke Madura United.
Baca juga: Mengenang Persija, Baihakki Khaizan Lempar Pujian Kepada Jakmania
Bersama Madura United, permainan Alfath semakin matang. Ia pun mendapat kesempatan membela Timnas Indonesia saat masih berseragam klub asal Pulau Garam tersebut.
Dua musim membela panji Madura United, Alfath lalu pindah ke klub asal Ibu Kota, Persija Jakarta. Pemain berpostur 172 cm itu mengaku bangga bisa bergabung dengan Persija.
"Saya menjalani pertandingan pertama di karier saya melawan Persija. Kala itu Persiba kalah 2-0. Walau kalah saya sangat bangga dapat bertemu pemain Persija yang selama ini hanya saya saksikan di televisi," ucapnya.
"Tiga tahun kemudian saya menjadi bagian Persija dan satu tim dengan pemain-pemain bintang tersebut. Tentunya sangat bangga," pungkas Alfath Faathier.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.