KOMPAS.com - Beragam reaksi muncul setelah Tontowi Ahmad mengumumkan gantung raket pada Senin (18/5/2020).
Mulai dari reaksi terkejut karena tidak percaya hingga berbagi pengalaman seorang atlet memilih pensiun.
Salah satu alasan keputusan pensiun dari Tontowi tersebut tidak lain adalah status magang di pelatnas yang dia dapatkan.
Mantan pasangan Liliyana Natsir itu juga merasa tidak dihargai dengan prestasi yang dia buat tetapi mendapatkan status tersebut.
"Saya kaget dengan keputusan PBSI saat itu. Saya keberatan karena status magang biasanya untuk pemain junior yang mau masuk ke pelatnas," kata Tontowi.
Baca juga: Tontowi Mundur, Taufik Hidayat Kembali Beri Komentar Pedas
"Tahun lalu saya baru dicoba dengan satu pasangan (Winny). Saya masih kompetitif dan bisa mengalahkan pasangan 10 besar dunia. Saya tidak sejelek itu untuk dibuang," ujar Tontowi.
"Saya sebenarnya tidak mau membahas ini lagi. Saya juga tidak dendam. Seharusnya, PBSI bisa lebih menghargai pemain," jelasnya.
Mendengar kejadian itu, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, turut angkat bicara.
Sony berbagi pengalamannya yang merasa tak dihargai oleh PBSI dan memilih keluar dari pelatnas pada tahun 2014.
Baca juga: Tontowi Ahmad Bersyukur Banyak Sosok Hebat dalam Perjalanan Kariernya
"Hampir setiap atlet yang keluar dari PBSI akan merasakan kejanggalan dalam proses degradasi," tutur Sony melalui akun Instagram pribadinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.