KOMPAS.com - Tontowi Ahmad mengaku bersyukur dipertemukan dengan orang-orang hebat selama menjalani karier sebagai atlet bulu tangkis.
Eks pebulu tangkis jebolan PB Djarum itu mengakui Liliyana Natsir dan kepala pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, sebagai sosok yang berperan dalam kesuksesan kariernya di lapangan.
Tontowi Ahmad dipasangkan dengan Liliyana Natsir pada 2010. Sejak saat itu, duet tersebut menjelma sebagai salah satu ganda campuran terbaik Indonesia.
Baca juga: Ucapan Terima Kasih Tontowi Ahmad untuk Sang Pelatih dan Liliyana Natsir
"Memang saya banyak belajar dari Cik Butet (sapaan akrab Liliyana). Prinsipnya dia itu kalau sekarang juara, besok sudah bukan lagi. Kami harus selalu mengejar gelar," ujar Tontowi Ahmad.
"Kalau Kak Richard sih semua tahu ya, beliau adalah pelatih bertalenta. Saya bahkan sering memanggilnya suhu," lanjutnya.
Tontowi Ahmad memutuskan gantung raket pada Senin (18/5/2020), menyusul rekannya, Liliyana Natsir, yang lebih dulu pensiun pada 2019 lalu.
Selama kurang lebih 10 tahun kariernya, Tontowi Ahmad telah meraih sejumlah prestasi membanggakan.
Prestasi yang paling dikenang yakni kala ia mencetak hattrick All England (2012-2014), dua kali juara dunia (2013 dan 2017), dan mencapai puncaknya saat meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Momen emas Olimpiade Rio 2016 menjadi saat terberat sekaligus terindah dalam kariernya.
Sebab, demi Olimpiade, Tontowi berjuang sangat keras. Mulai dari latihan hingga malam hari, tidak bisa pulang ke rumah dan harus tinggal di asrama, sampai kendala non teknis bersama Liliyana Natsir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.