Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tontowi Mundur, Benarkah Atlet Tak Dihargai oleh PBSI?

Kompas.com - 21/05/2020, 20:40 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Beragam reaksi muncul setelah Tontowi Ahmad mengumumkan gantung raket pada Senin (18/5/2020).

Mulai dari reaksi terkejut karena tidak percaya hingga berbagi pengalaman seorang atlet memilih pensiun.

Salah satu alasan keputusan pensiun dari Tontowi tersebut tidak lain adalah status magang di pelatnas yang dia dapatkan.

Mantan pasangan Liliyana Natsir itu juga merasa tidak dihargai dengan prestasi yang dia buat tetapi mendapatkan status tersebut.

"Saya kaget dengan keputusan PBSI saat itu. Saya keberatan karena status magang biasanya untuk pemain junior yang mau masuk ke pelatnas," kata Tontowi.

Baca juga: Tontowi Mundur, Taufik Hidayat Kembali Beri Komentar Pedas

"Tahun lalu saya baru dicoba dengan satu pasangan (Winny). Saya masih kompetitif dan bisa mengalahkan pasangan 10 besar dunia. Saya tidak sejelek itu untuk dibuang," ujar Tontowi.

"Saya sebenarnya tidak mau membahas ini lagi. Saya juga tidak dendam. Seharusnya, PBSI bisa lebih menghargai pemain," jelasnya.

Mendengar kejadian itu, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, turut angkat bicara.

Sony berbagi pengalamannya yang merasa tak dihargai oleh PBSI dan memilih keluar dari pelatnas pada tahun 2014.

Baca juga: Tontowi Ahmad Bersyukur Banyak Sosok Hebat dalam Perjalanan Kariernya

"Hampir setiap atlet yang keluar dari PBSI akan merasakan kejanggalan dalam proses degradasi," tutur Sony melalui akun Instagram pribadinya.

"Tahun 2014 saya meninggalkan pelatnas PBSI dengan cara [mereka] yang menurut saya kurang menghargai saya yang sudah 13 tahun di Pelatnas. Pada waktu itu [saya masih] ranking 15 dunia"

"Bagaimana tidak? Pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran. Beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus."

"Akhirnya saya menanyakan surat keluar agar saya mendapat kepastian. Surat keluar, saya dapat. Itupun surat diberikan oleh karyawan (bukan pengurus)," tulisnya menambahkan.

"Apa pun prestasinya, selama dia membawa nama Indonesia di dadanya, sebaiknya PBSI memberi penghargaan apa pun bentuknya (piagam atau sertifikat) yang berguna dan menjadi kebanggaan untuk masa depan atlet," ujarnya meneruskan.

Baca juga: Kuasa Hukum Imam Nahrawi Minta KPK Dalami Dugaan Aliran Uang ke Taufik Hidayat

Sama halnya yang diungkapkan oleh mantan pebulu tangkis nomor satu dunia sektor tunggal putra, Taufik Hidayat, membuat komentar pedas.

Taufik jelas-jelas tak suka dengan PBSI maupun pemerintah terkait sikap tak menghargai atlet.

"Sang juara dan harus keluar dari dunia bulu tangkis, juara olimpiade ganda campuran satu-satunya di Indonesia dan harus keluar dengan status magang?" tulis Taufik di kolom komentar unggahan Tontowi.

"Apa kabar atlet yang gak punya gelar kayak Tontowi ya? Sabar-sabar ya Tontowi, memang risiko jadi atlet begitu."

Baca juga: Double Smash dari Tontowi Ahmad dan Taufik Hidayat untuk PBSI

"Semangat terus ya. Semua orang tahu bahwa kamu juara olimpiade. Tapi gak dihargain. Yang penting kamu jadi kebanggan bangsa ini lewat bulu tangkis," tulis dia.

"Apa anak kamu mau jadi atlet bulu tangkis nantinya om Tontowi?" tanya dia sembari tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com