KOMPAS.com - Pandemi virus corona alias covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap semua event olahraga, tak terkecuali tinju. Rencana pertemuan jilid ketiga antara Deontay Wilder dan Tyson Fury bisa berantakan.
Sejatinya, trilogi Deontay Wilder versus Tyson Fury akan berlangsung pada 18 Juli 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat. Tetapi, wabah virus corona membuat rencana tersebut kemungkinan besar diundur tiga bulan atau hingga Oktober 2020.
Deontay Wilder sangat bernafsu untuk merebut kembali mahkota juara dunia kelas berat WBC dari Tyson Fury. Petinju Amerika Serikat ini kehilangan sabuk juara tersebut setelah kalah dari Fury dalam laga jilid dua.
Baca juga: Deontay Wilder Pukul KO Mike Tyson
Pada pertemuan bulan lalu di Las Vegas, Wilder kalah TKO pada ronde ketujuh. Pelatih Wilder melempar handuk tanda menyerah, setelah melihat petinjunya mendapat rentetan pukulan dari Fury.
Usai kekalahan tersebut, Wilder langsung mengaktifkan klausul trilogi. Dalam kontrak, pertemuan ketiga Wilder dengan petinju Inggris berjulukan The Gypsy King itu akan terjadi pada 18 Juli di MGM Grand, Las Vegas.
Namun, bencana yang melanda dunia karena virus corona, bisa merusak rencana tersebut. Sebab, covid-19 mewabah di seluruh belahan bumi ini yang membuat semua olahraga ditangguhkan, termasuk dua event akbar pada musim panas ini, Euro 2020 dan Olimpiade 2020.
"Anda tidak bisa menjamin pertarungan tersebut akan berlangsung sesuai rencana," ujar promotor Fury, Bob Arum, kepada ESPN.
"Kami tidak bisa meyakinkan mereka atau diri kami sendiri. Di mana mereka akan berlatih untuk itu? Itu tidak masuk akal. Anda hanya bisa mengambil langkah mundur."
"Bagaimana anda akan menjual tiket Ini benar-benar konyol mengatakan bahwa pertarungan tetap berlangsung ketika orang Inggris tidak bisa ke sana."
Baca juga: Ini Instruksi Pelatih yang Bikin Tyson Fury Menang TKO atas Deontay Wilder
Bob Arum menambahkan bahwa semua orang harus mengambil langkah mundur, termasuk tinju. Menurutnya, tinju merupakan bagian dari apa yang terjadi di dunia ini.
"Jadi, mungkin pertarungannya akan berlangsung pada awal Oktober," ujarnya.
Fury dan Wilder untuk kali pertama bertarung pada Desember 2018. Kala itu, laga berakhir imbang meskipun Fury sempat dua kali mencium kanvas.
Empat belas bulan berselang, dua petinju ini bertemu lagi. Kali ini, Fury yang sudah mengganti pelatih dan mengubah taktik, tampil sangat dominan dan membuat Wilder dua kali jatuh sebelum kubunya melempar handuk.
Nah, perubahan jadwal ini bakal ikut mengubah rencana megatarung antara Fury dan Anthony Joshua.
Awalnya, duel dua petinju Inggris tersebut untuk laga unifikasi, diprediksi berlangsung pada Desember 2020. Arab Saudi berada di posisi terdepan sebagai tempat penyelenggaraan laga Fury melawan Anthony Joshua, pemegang sabuk juara dunia versi WBA, WBO dan IBF.
Megatarung ini hanya akan terjadi jika Fury mengalahkan Wilder dan Anthony menaklukkan Kubrat Pulev.
Nama terakhir tersebut akan bertarung melawan Anthony pada 20 Juni 2020 di Stadion Tottenham Hotspur, London. Tetapi, wabah covid-19 membuat duel tersebut diundur hingga 25 Juli atau mungkin lebih lama lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.