CIREBON, KOMPAS.com - Klub asal Semarang, Sahabat, membenamkan Flying Wheel asal Makassar pada lanjutan Seri 1 Liga Basket Putri Srikandi Cup 2020, hari ini.
Pertandingan yang digelar di GMC Arena itu juga menjadi bermakna bagi Sahabat.
Baca juga: Srikandi Cup 2020, Dua Laga Menarik Kamis Ini
"Sahabat memutus mata rantai kekalahan," kata pelatih Sahabat Xaverius Wiwid sembari mengatakan bahwa capaian ini adalah yang pertama dari tiga laga yang dimainkan.
Sahabat membukukan skor 64-51 melawan Flying Wheel.
Kekalahan dari Sahabat, bagi Flying Wheel, menjadi rentetan tiga kali kekalahan dari tiga laga yang sudah dilakoni.
Pada kuarter pertama, kedua tim bermain imbang 18-18.
Namun begitu, Sahabat baru bisa keluar dari tekanan di tiga kuarter berikutnya (38-25, 50-41, 64-51).
Menurut Dyah Lestari kapten tim Sahabat yang tampil sebagai topskor pada pertandingan hari ini (18 angka, 14 rebound, satu asis serta dua steal dan blok), timnya kali ini bisa tampil dengan tenang dan tidak terburu-buru.
Kemenangan ini terlihat dari catatan statistik.
Sahabat banyak mengambil angka dari second chance points (15 poin) dan poin dari area pertahanan Flying Wheel (32 poin).
Ditambah lagi, barisan pemain cadangan Sahabat bermain bagus dengan mengumpulkan 28 angka.
Sementara, bench lawan hanya bisa mencetak 10 saja.
Jumriah HL, kembali menjadi pendulang angka terbanyak untuk timnya Flying Wheel, pada game ini
Ia mencetak 20 poin, 6 rebound, 3 asis, dan 4 steal.
Rekannya Michelle Kurniawan yang baru melakukan debut pada game ini, mencetak 9 angka, 5 rebound, 2 asis dan masing-masing 1 steal dan blok.
"Besok kami menghadapi tuan rumah. Mereka ada peningkatan sejak pramusim, peluangnya tetap 50-50. Kami siap meladeni permainan cepat mereka," ujar Xaverius Wiwid, pelatih Sahabat.
Mengomentari kekalahan pada game ini, pelatih Flying Wheel Makassar, Kwandy Winarso, menilai Jumriah HL dan rekan-rekannya masih kurang bermain taktis.
Baca juga: Srikandi Cup 2020, Ambisi Flying Wheel Warnai Laga Hari Ini
Tapi di balik itu semua, ia memuji kinerja pasukannya yang bermain dengan determinasi tinggi.
"Mungkin pengalaman kami masih kurang. Tapi, pemain kami akan terus berkembang," kata Kwandy Winarso.