Gagasan yang terkandung di dalam bahasa si pembicara dapat memiliki makna tertentu, bergantung kepada konteks yang sedang dibicarakan.
Bahasa bersifat manasuka. Artinya, tidak ada batasan tertentu dalam berkomunikasi menggunakan bahasa.
Bunyi bahasa tidak memiliki hubungan yang logis dengan hal yang dibicarakan.
Setiap kata dan fonem dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Contohnya, kita dapat membedakan antara bunyi /k/ dengan bunyi /g/.
Bahasa dapat digunakan untuk membicarakan kejadian yang sudah terjadi pada masa lalu, masa sekarang, maupun yang belum terjadi dan akan terjadi pada masa depan.
Baca juga: Laras Bahasa: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Kita dapat menghasilkan ragam bahasa baru dengan makna yang baru juga.
Contohnya seperti bahasa slang atau bahasa gaul yang ada pada zaman sekarang. Oleh karena itu, bahasa memiliki ciri produktif.
Berbahasa merupakan sebuah tradisi. Bahasa diajarkan secara turun menurun dari generasi terdahulu sampai ke generasi sekarang.
Suatu simbol bahasa yang tidak memiliki makna bisa bergabung dengan simbol lain dan menghasilkan makna yang baru.
Bahasa dapat digunakan untuk mengucapkan hal yang masih berupa dugaan atau belum tentu benar.
Baca juga: Bahasa Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya
Kita bisa menggunakan bahasa untuk membicarakan bahasa itu sendiri.
Bahasa dapat dipelajari oleh siapa pun. Kita bisa memahami bahasa baru jika kita mempelajarinya.
Referensi: