KOMPAS.com - Dalam era globalisasi yang semakin terbuka, kebijakan perdagangan seperti kebijakan kuota menjadi semakin penting dalam mengatur aliran barang antara negara-negara.
Kebijakan kuota tentunya memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi global. Apa sih kebijakan kuota?
Kebijakan kuota merupakan salah satu kebijakan perdagangan internasional.
Kebijakan kuota adalah pembatasan kuantitas barang atau jumlah orang yang diizinkan masuk atau keluar dari suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini dapat meliputi kuota impor, ekspor, atau bahkan kuota imigran untuk membatasi jumlah orang yang dapat tinggal atau bekerja di negara tertentu.
Baca juga: Perbedaan Proteksi dan Kuota Impor, Apa Sajakah Itu?
Kebijakan kuota memiliki beberapa manfaat bagi negara, antara lain:
Dengan menerapkan kuota impor, pemerintah dapat melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat dengan produk impor yang lebih murah.
Kebijakan kuota imigran dapat membantu mengatur pasokan tenaga kerja asing sehingga tidak mengganggu pasar tenaga kerja lokal dan mengurangi tingkat pengangguran.
Dengan mengontrol aliran barang, kebijakan kuota dapat membantu menjaga keseimbangan ekonomi suatu negara dan mencegah defisit perdagangan yang berlebihan.
Baca juga: 4 Hambatan dalam Perdagangan Internasional
Kebijakan kuota tidak hanya menimbulkan manfaat, tetapi juga memiliki sejumlah kekurangan, seperti:
konsumen di dalam negeri tidak tahu persis berapa besar sebenarnya jumlah impor dari suatu barang tertentu, sedangkan dalam sistem tarif, pembeli dapat melihat di buku tarif.
Jika untuk satu jenis barang impor hanya satu orang yang mendapatkan lisensi impor maka orang tersebut dengan sendirinya menjadi importir tunggal dan berada dalam posisi monopoli.
Karena ada pembatasan impor dan importir harus memiliki lisensi, calon importir bersaing untuk mendapatkan izin impor.
Dengan jumlah lisensi yang terbatas, setiap calon importir berupaya memperolehnya dengan membayar harga yang lebih tinggi dari nilai sebenarnya.
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.