Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laktosa, Disakarida yang Terdapat dalam Susu

Kompas.com - 31/01/2024, 21:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Susu adalah minuman yang biasa dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Susu mengandung berbagai jenis karbohidrat, salah satunya adalah disakarida. Disakarida yang terdapat di dalam susu adalah laktosa.

Laktosa adalah disakarida yang terbuat dari dua monosakarida, yaitu galaktosa dan glukosa.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, tidak seperti karbohidrat lainnya yang merupakan produk nabati, sintesis alami laktosa hanya terjadi di jaringan payudara.

Sehingga, laktosa hanya ditemukan dalam susu yang diproduksi oleh manusia dan mamalia yang memiliki kelenjar air susu.

Baca juga: Disakarida: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Karena hal tersebut, laktosa kerap disebut sebagai gula susu.

Menurut A. M. Shendurse dan C. D. Khedkar dalam Encyclopedia of Food and Health (2016), konsentrasi laktosa dalam susu bervariasi menurut sumber mamalianya dari mulai 2,0 hingga 8,5 persen.

Misalnya, susu sapi mengandung sekitar 4 hingga 5 persen laktosa. Susu kambing mengandung sekitar 4,2 persen laktosa.

Sedangkan, susu manusia mengandung sekitar 7 persen laktosa di dalamnya.

Laktosa memiliki peringkat terendah dalam rasa manis. Di mana laktosa enam kali lebih tidak manis daripada sukrosa atau gula meja.

Baca juga: Contoh Senyawa Monosakaria, Disakarida, dan Polisakarida

Sehingga, jumlah laktosa yang banyak tidak terlalu membuat suatu produk menjadi manis.

Laktase yang dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan dipecah oleh enzim laktase.

Enzim laktase memutus ikatan glikosidik laktase dan memecahnya menjadi galaktosa dan glukosa yang lebih sederhana.

Galaktosa dan glukosa kemudian diserap ke dalam darah sebagai nutrisi untuk tubuh.

Namun, tidak semua orang memiliki enzim laktase yang cukup. Sehingga, menimbulkan intoleransi laktosa.

Baca juga: Jenis-Jenis Enzim Pencernaan

Tanpa adanya enzim laktase yang cukup, laktosa tidak dapat dicerna dengan baik. Sehingga, laktosa masuk ke dalam usus besar.

Dilansir dari Harvard School of Public Health, bakteri dalam usus besar kemudian memecah sebagian laktosa dan menghasilkan gas hidrogen.

Hal ini menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman.

Sedangkan, sisa laktosa lainnya menarik air ke dalam usus besar dan menyebabkan diare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com