Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Adu Domba: Pengertian dan Contohnya di Indonesia

Kompas.com - 06/12/2023, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Politik adu domba atau devide et impera mulai dikenal masyarakat Indonesia di era kolonial Belanda.

Apa itu politik adu domba? Artikel ini akan menjelaskan pengertian politik adu domba serta contohnya di Indonesia.

Pengertian politik adu domba

Dilansir dari buku Mamonisme: Doridungga hingga BJ. Habibie dalam Diksi Bermada Cinta (2020), berikut pengertian politik adu domba:

"Politik adu domba adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapat kekuasaan dengan memecah kelompok besar menjadi kelompok kecil."

Nama lain politik adu domba adalah politik devide et impera atau politik pecah belah.

Baca juga: Stratifikasi Politik: Pengertian dan Contohnya

Dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, di era kolonial, pemerintah Belanda menggunakan devide et impera untuk memecah belah bangsa Indonesia.

Mereka juga menggunakan sistem politik ini untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruh penjajahan di Tanah Air.

Politik adu domba adalah upaya memecah belah kelompok besar menjadi kelompok kecil, dan mencegah mereka bersatu kembali.

Intinya, politik adu domba bertujuan menghancurkan atau memecah belah persatuan kelompok, sehingga mereka saling menyerang satu sama lain.

Kesimpulannya, pengertian politik adu domba adalah kombinasi strategi yang dilakukan untuk memecah belah kelompok dan mencegah mereka bersatu kembali.

Baca juga: Pesisir dan Pedalaman Zaman Kolonial

Contoh politik adu domba di Indonesia

Dalam buku Strategi Implementasi Kebijakan Kuliah Daring Masa Pandemi Covid-19 (2022) oleh Ermanovida dkk, salah satu contoh politik adu domba di Indonesia, yakni di era kolonial.

Saat itu, Belanda berhasil memecah belah persatuan rakyat Indonesia. Sehingga mereka justru menyerang bangsanya sendiri.

Dilansir dari Kompas.com, contoh politik adu domba di Indonesia lainnya, yakni saat terjadi Perang Makassar.

Kala itu, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) berhasil menaklukan Kesultanan Gowa dan kota Makassar pada 1669.

Perang Padri, Perang Diponegoro, Perang Aceh, Perang Saparua, Perang Jagaraga, dan Perang Banjar juga merupakan salah satu contoh politik adu domba di Indonesia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aditya Jaya Iswara).

Baca juga: Awal Kolonialisme Bangsa Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com