Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perbedaan Haji dan Umrah, Apa Saja?

Kompas.com - 04/12/2023, 15:30 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com -Ibadah haji dan umrah adalah dua jenis ibadah yang memiliki banyak persamaan dalam beberapa hal, sekaligus juga punya banyak perbedaan yang prinsipil dalam beberapa hal lain.

Dilansir dari buku Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah (2018) oleh A. Solihin As Suhaili, secara bahasa "haji" bermakna orang-orang Islam untuk mendatangi Baitullah (masjid pertama kali yang dibangun di atas Bumi) untuk melaksanakan ibadah haji sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

Sedangkan "umrah" secara bahasa mempunyai arti meramaikan atau memeriahkan.

Umrah juga diartikan sebagai kegiatan mengunjungi Baitullah dengan maksud beribadah kepada Allah dengan cara-cara tertentu menurut syara'.

Baca juga: Mengapa Idul Adha Disebut Juga Lebaran Haji?

Perbedaan

Dikutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah (2019) oleh Ahmad Sarwat, setidaknya ada lima perbedaan utama antara ibadah haji dan umrah.

Berikut rinciannya:

Haji terikat waktu tertentu

Ibadah haji tidak bisa dikerjakan di sembarang waktu. Dalam setahun, ibadah haji hanya dikerjakan sekali saja, dan harus dikerjakan pada tanggal 9 Zulhijah, yaitu saat wukuf di Arafah.

Oleh karena itu, seseorang tidak mungkin mengerjakan ibadah haji ini berkali-kali dalam setahun. Ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali saja.

Dan rangkaian ibadah haji itu sudah dimulai sejak bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.

Sebaliknya, ibadah umrah bisa dikerjakan kapan saja tanpa ada ketentuan waktu. Bisa dikerjakan 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan, dan 365 hari dalam setahun.

Rangkaian ibadah umrah termasuk sederhana, yaitu niat dan berihram dari miqat, tawaf di sekeliling Kakbah, lalu diteruskan dengan mengerjakan ibadah Sai tujuh kali antara Shafa dan Marwah dan terakhir bertahalul. Secara teknis, bila tidak sedang ramai, bisa diselesaikan dalam 1-2 jam saja.

Baca juga: Mengenal Perkembangan Seni Rupa Islam di Indonesia

Haji harus ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Ibadah haji bukan hanya dikerjakan di Kakbah saja, tetapi juga melibatkan tempat-tempat manasik lainnya, di luar kota Mekkah.

Dalam ibadah haji, selain kita wajib bertawaf di Kakbah dan sai di Shafa dan Marwah yang posisinya terletak masih di dalam Masjidilharam, kita juga wajib mendatangi tempat lain di luar kota Mekkah, yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Secara fisik, ketiga tempat itu bukan di kota Mekkah, melainkan berada di luar kota, berjarak antara 5-25 km.

Sedangkan ibadah umrah hanya melibatkan Kakbah dan tempat sai, yang secara teknis semua terletak di dalam Masjidilharam.

Jadi, umrah hanya terbatas pada Masjidilharam di kota Mekkah saja, karena inti ibadah umrah hanya mengambil miqat, tawaf, dan sai. Semuanya hanya terbatas di dalam Masjidilharam saja.

Baca juga: Contoh Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia

Haji hukumnya wajib

Ibadah haji hukumnya wajib, fardu ain bagi setiap muslim yang mukalaf dan mampu.

Berbeda dengan ibadah umrah. Menurut Mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah, umrah hukumnya sunah. Namun pendapat Azhab Asy-Syafi'yah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwa umrah hukumnya wajib minimal sekali seumur hidup.

Namun, sesungguhnya secara teknis, semua orang yang menunaikan ibadah haji, secara otomatis sudah pasti melakukan ibadah umrah. Karena pada dasarnya ibadah haji adalah ibadah umrah plus dengan tambahan ritual latinnya.

Baca juga: Mengenal Tokoh-tokoh Islam di Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh

Haji memakan waktu lebih lama

Perbedaan lain antara ibadah haji dan umrah adalah dari segi durasi atau lamanya kedua ibadah itu.

Secara teknis praktik di lapangan, rangkaian ritual ibadah haji lebih banyak memakan waktu dibandingkan dengan ibadah umrah.

Orang melakukan ibadah haji paling cepat empat hari, yaitu tanggal 9-10-11-12 Zulhijah. Itu pun bila dia mengambil nafar awal. Bila dia mengambil nafar tsani, berarti ditambah lagi menjadi lima hari.

Sementara durasi ibadah umrah hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam saja.

Sebab secara praktik, kita hanya butuh tiga pekerjaan ringan, yaitu berihram dari miqat, bertawaf tujuh kali putaran mengelilingi Kakbah, lalu berjalan kaki antara Shafa dan Marwah tujuh kali putaran, bercukur, dan selesai.

Baca juga: Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Praktik haji dan umrah

Ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik yang lebih besar dan kondisi kesehatan tubuh yang prima.

Berikut perbedaan praktik haji dan umrah:

Haji

  • Wukuf di Arafah
  • Mabit di Muzdalifah
  • Melontar Jumrah Aqabah di Mina
  • Tawaf Ifadhah, Sai di Masjidilharam
  • Melontar Jumrah di Mina di Hari Tasyrik
  • Mabit di Mina di Hari Tasyrik

Umrah

  • Tawaf dan Sai di Masjid Al-Haram

Itulah penjelasan perbedaan haji dann umrah.

Baca juga: Kerajaan Mataram Islam: Masa Kejayaan dan Keruntuhannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com