KOMPAS.com - Kangkung adalah tanaman holtikultura yang termasuk kelompok tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang luas untuk membudidayakannya.
Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina selatan, Australia dan Afrika. Kangkung merupakan tanaman tahunan yang banyak ditanam di daerah tropis maupun subtropis.
Terdapat dua jenis kangkung yakni kangkung air dan kangkung darat, namun yang paling umum dibudidayakan adalah jenis kangkung darat.
Baca juga: 4 Klasifikasi Sayuran Berdasarkan Pigmen yang Dikandung
Dalam sistematika tumbuhan, klasifikasi kangkung darat berdasarkan kelas taksonominya sebagai berikut:
Baca juga: Perbedaan Sayuran yang Ditanam Tanpa Menggunakan Pestisida
Kangkung merupakan tanaman sayuran yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Adapun morfologi kangkung terdiri dari:
Batang
Batang kangkung berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbaceous), dan berongga. Batang pada tanaman kangkung tumbuh merambat atau menjalar dan percabangannya banyak.
Kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya menyebar ke semua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 100-150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.
Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.
Bentuk daun kangkung umumnya seperti jantung-hati, ujung daun runcing atau tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau-tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau-muda.
Baca juga: Perbedaan Daun Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Bunga pada kangkung berbentuk menyerupai bunga terompet, dengan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung.
Buah pada kangkung berbentuk bulat telur, yang di dalamnya terdapat tiga butir biji. Buah akan berwarna kehitaman jika sudah tua, dan berwarna hijau saat masih muda. Buah kangkung berukuran 10 mm, dan umurnya tidak akan lama.
Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat, berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua.
Baca juga: Perbedaan Struktur Biji Dikotil dan Monokotil
Secara umum ciri-ciri kangkung antara lain:
Baca juga: Ciri Tanaman yang Mendapatkan Cukup Cahaya
Berikut struktur dan fungsi tumbuhan kangkung:
Sama seperti tumbuhan lainnya, akar pada kangkung berfungsi untuk memperkuat berdirinya tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara tumbuhan dari dalam tanah, mengangkut air dan unsur hara ke bagian tumbuhan.
Batang pada kangkung memiliki tiga fungsi utama, yaitu mendukung daun dan struktur reproduksi, menyediakan pengangkut bagian dalam, dan menghasilkan jaringan baru. Selain itu, rongga pada batang kangkung berfungsi untuk mengapung di air.
Seperti tanaman pada umumnya, daun tersusun oleh berbagai macam jaringan, tetapi secara garis besar tersusun atas jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya), jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat, jaringan sekretor.
Kangkung termasuk tumbuhan dengan biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat, biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.
Baca juga: Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Biji
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.