Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Contoh Legenda dan Terjemahannya

Kompas.com - 03/10/2023, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ervina, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Legenda adalah cerita rakyat yang diyakini terjadi pada masa lampau. Biasanya legenda ini berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa atau tempat.

Berikut tiga contoh legenda beserta terjemahannya:

The Legend of White Siamang

A king named Tuanku Raja Kecik held a party to find a mate for his beautiful granddaughter, Puti Julian. On the night before the party, Puti Julian dreamed of meeting a young man named Sutan Rumandung.

He then becomes an ordinary human and descends to the village. When it came down, in the village there was a village merti ceremony. However, the residents did not warmly welcome Baru and instead chased Baru away because of his tattered appearance.

Luckily, he was greeted by Nyai Latung, an old woman from the village. Baru Klinting then sought the attention of the villagers by sticking sticks into a wooden mortar. He gave an order who managed to pull it out. Apparently no one removed it.

Baru Klinting pulled it out, immediately water came out of the ground. Eventually, the water submerged the entire village. The pool of water later became known as Rawa Pening.

The moral message from this legend is to respect other people and don't hate each other. Don't judge people by their outward appearance.

Baca juga: Contoh Teks Eksemplum tentang Cerita Rakyat

Terjemahan:

Legenda Siamang Putih

Seorang raja yang bernama Tuanku Raja Kecik mengadakan sebuah pesta untuk mencarikan jodoh bagi cucunya yang cantik jelita, Puti Julian. Pada malam sebelum pesta, Puti Julian bermimpi bertemu dengan seorang pemuda bernama Sutan Rumandung.

Ia kemudian menjadi manusia biasa dan turun ke desa. Ketika turun, di desa sedang ada upacara merti desa. Namun, warga bukan menyambut hangat dan malah mengusir Baru karena penampilannya yang compang-camping.

Beruntung, ia disambut oleh Nyai Latung, wanita tua dari desa tersebut. Baru Klinting kemudian mencari perhatian warga desa dengan menancapkan lidi ke lesung kayu. Ia memberi woro-woro untuk mencabutnya. Ternyata tidak ada yang mencabutnya.

Baru Klinting pun mencabutnya, seketika keluar air dari dalam tanah. Lama-kelamaan, air tersebut menenggelamkan seluruh desa. Genangan air tersebut kemudian dikenal sebagai Rawa Pening.

Pesan moralnya dari cerita legenda ini adalah hargai orang lain dan jangan lah saling membenci. Jangan nilai orang dari penampilan luarnya saja.

Baca juga: 10 Contoh Cerita Rakyat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com