Semua komunikasi itu disebut dengan komunikasi persuasif.
Baca juga: Ciri-ciri Komunikasi Efektif
Komunikasi juga dilakukan untuk memperoleh hubungan sosial yang baik.
Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, kita pasti menginginkan hubungan yang positif dengan orang lain.
Kita ingin memiliki hubungan dengan orang lain, ingin mengendalikan dan dikendalikan, serta ingin mencintai dan dicintai. Kebutuhan sosial tersebut hanya dapat terpenuhi dengan melakukan komunikasi interpersonal dengan efektif.
Vance Packard mengatakan bahwa orang yang gagal membangun hubungan interpersonal dapat menjadi agresif, dingin, senang berkhayal, sakit fisik dan mental, serta mengidap flight syndrome (keinginan melarikan diri dari lingkungannya).
Diduga kegagalan komunikasi dalam mewujudkan hubungan sosial yang baik dapat menyebabkan anonimitas.
Philip G. Zimbardo berteori bahwa anonimitas menjadikan seseorang lebih agresif, senang mencuri, dan merusak karena kehilangan tanggung jawab sosial.
Selain memengaruhi sikap, komunikasi juga dapat melahirkan tindakan yang diinginkan.
Komunikasi untuk menimbulkan pengertian memang cukup sulit, tetapi lebih sulit lagi untuk memengaruhi sikap. Namun, jauh lebih sulit lagi untuk mendorong seseorang dalam bertindak.
Komunikasi yang efektif biasanya diukur dari tindakan nyata lawan bicara kita setelah kita melakukan komunikasi.
Contohnya, kampanye atau propaganda suatu partai politik efektif apabila terdapat banyak penduduk yang memilih partai tersebut.
Kampanye KB dinilai sukses apabila akseptor menyediakan diri untuk dipasangi AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
Timbulnya tindakan nyata adalah indikator paling penting dari komunikasi efektif. Untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil menanamkan pengertian, mengubah sikap, ataupun menimbulkan hubungan yang yang baik terlebih dahulu.
Baca juga: 7 Faktor Penghambat Komunikasi Efektif dan Penjelasannya
Referensi: