Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 09:00 WIB
Rahma Atillah,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia memiliki beragam gaya bahasa atau majas yang digunakan untuk menyampaikan makna atau perasaan dalam situasi tertentu, salah satunya adalah majas sarkasme.

Majas sarkasme dapat kita temui dalam sebuah dialog drama, karya sastra, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.

Untuk dapat mengenal majas sarkasme, maka berikut pengertian majas sarkasme beserta ciri-ciri dan contohnya.

Baca juga: 10 Macam Majas dan Pengertiannya

Pengertian majas sarkasme

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarkasme adalah penggunaan kata-kata pedas yang ditujukan untuk menyakiti hati orang lain, yang berupa cemoohan dan ejekan kasar.

Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau kasar dengan pembawaan yang getir dan menyakiti.

Majas ini termasuk bagian dari majas sindiran, di mana bahasa yang digunakan pada majas sarkasme bermakna olok-olok, ejekan, sindiran, kepahitan dan celaan getir.

Majas sarkasme sendiri ditujukan untuk menyindir atau menyinggung seseorang secara terang-terangan, dan umumnya dapat menyakiti perasaan orang yang mendengarnya.

Baca juga: Pengertian Majas Sarkasme, Ciri, Bentuk dan Contohnya

Ciri-ciri majas sarkasme

Majas sarkasme biasa diungkapkan sebagai bentuk emosional atau ketika seseorang sedang marah. 

Majas sarkasme terkadang sulit dibedakan dengan majas ironi atau sinisme, namun bahasa yang digunakan pada majas sarkasme lebih kasar dibanding dengan ironi dan sinisme.

Dilansir dari buku Pengajaran Gaya Bahasa (2009) karya Henry Guntur Tarigan, majas sarkasme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mengandung olok-olok dan sindiran pedas.
  • Selalu menggunakan kata kasar dan mengandung celaan getir.
  • Tidak enak didengar dan dapat menyakiti hati
  • Penyampaiannya dilakukan dengan terang-terangan

Baca juga: Contoh Majas Ironi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Cara Merebut Perhatian Audiens pada Awal Presentasi

7 Cara Merebut Perhatian Audiens pada Awal Presentasi

Skola
3 Tips Penting dalam Menangani Sesi Tanya Jawab Presentasi

3 Tips Penting dalam Menangani Sesi Tanya Jawab Presentasi

Skola
9 Teori Pembentukan Kelompok

9 Teori Pembentukan Kelompok

Skola
5 Dimensi Budaya Hofstede

5 Dimensi Budaya Hofstede

Skola
10 Jenis Copywriting

10 Jenis Copywriting

Skola
5 Fungsi Kepemimpinan yang Efektif

5 Fungsi Kepemimpinan yang Efektif

Skola
Dampak Positif dan Negatif Kepemimpinan Karismatik

Dampak Positif dan Negatif Kepemimpinan Karismatik

Skola
Detil atau Detail, Mana Penulisan yang Tepat?

Detil atau Detail, Mana Penulisan yang Tepat?

Skola
Artefak Komputasional: Pengertian dan Contohnya

Artefak Komputasional: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Indikator Demokrasi Menurut Affan Gaffar

5 Indikator Demokrasi Menurut Affan Gaffar

Skola
Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Pengertian dan Jenisnya

Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Pengertian dan Jenisnya

Skola
Mengapa Debat termasuk Teks Eksposisi?

Mengapa Debat termasuk Teks Eksposisi?

Skola
Faktor yang Memengaruhi Konsep Diri dalam Komunikasi Interpersonal

Faktor yang Memengaruhi Konsep Diri dalam Komunikasi Interpersonal

Skola
7 Manfaat Keterbukaan Diri

7 Manfaat Keterbukaan Diri

Skola
Elemen-elemen Public Speaking

Elemen-elemen Public Speaking

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com