Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Kimia Ledakan pada Petasan

Kompas.com - 27/07/2023, 18:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comPetasan merupakan peledak ringan yang kerap digunakan dalam berbagai acara. Namun, tahukah kamu bahwa ledakan pada petasan merupakan suatu reaksi kimia. Untuk memahaminya, berikut adalah konsep kimia ledakan pada petasan!

Dilansir dari ChemistryIsLife, petasan terbuat dari bubuk mesium yang dibungkus kertas, diberi sumbu, dan dikemas rapat.

Buuk mesium petasan biasanya terdiri dari 75 persen kalium nitrat (KNO3), 15 persen arang (karbon) atau gula, dan 10 persen belerang (S).

Baca juga: Kekhasan Atom Karbon

Kalium klorat berfungsi sebagai pengoksidasi, arang (karbon) atau gula berfungsi sebagai bahan bakar, dan belerang bertugas memoderasi reaksi kimia yang terjadi.

Belerang menjaga agar petasan tidak meledak secara tiba-tiba.

Dilansir dari Penn Today University of Pennsylvania, bahan bakar adalah sumber elektron yang menyimpan engergi dan akan terbakar selama ledakan.

Untuk meledakkan petasan, sumbunya harus dibakar oleh api. Panas dar api kemudian membuat atom karbon dalam arang dan juga oksigen bereaksi, sehingga melepaskan energi (dalam bentuk elektron).

Baca juga: Sejarah Penemuan Proton, Elektron, Neutron, dan Inti Atom

Elektron kemudian diterima oleh kalium nitrat selaku pengoksidasi. Setelah transfer tersebut, terbentuk gas nitrogen, gas karbon dioksida, dan juga kalium sulfida.

Dilansir dari Thought Co, tekanan gas nitrogen dan karbon dioksida terus mengembang sehingga meledakkan pembukus kertas petasan.

Sehingga, petasan meledak dengan suara keras juga percikan api yang kecil.

Sederhananya, konsep kimia ledakan pada petasan adalah membuat sebanyak mungkin produk gas dari reaksi kimia dalam waktu yang sesingkat mungkin. Sehingga, petasan dapat meledak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com