Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Proses Perubahan Bunyi dan Penjelasannya

Kompas.com - 23/06/2023, 09:00 WIB
Revlina Octavia Artrisdyanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bunyi menjadi wujud bahasa yang paling utama dalam pelaksanaannya.

Apabila perubahan bunyi tidak membedakan makna, bunyi itu termasuk dalam varian bunyi (alofon) dari fonem yang sama dan masih dalam lingkup perubahan fonetis.

Berikut merupakan proses perubahan bunyi tersebut:

Anaptiksis

Apa itu anaptiksis? Anaptiksis adalah bunyi yang menambahkan dua vokal di antara dua konsonan untuk memperlancar ucapan.

Contohnya bahtra yang diucapkan menjadi bahtera.

Jenis perubahan bunyi ini dibedakan menjadi:

  • Protesis atau penambahan bunyi di depan
  • Epentesis atau penambahan bunyi di tengah kata
  • Paragog atau penambahan bunyi di belakang.

Baca juga: 10 Klasifikasi Bunyi Bahasa

Asimilasi

Adalah perubahan dua bunyi yang tidak sama menjadi bunyi yang hampir sama. Asimilasi bunyi dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Asimilasi progresif: perubahan bunyi yang terletak di belakang bunyi yang memengaruhinya
  • Asimilasi regresif: perubahan bunyi yang terletak di depan bunyi yang memengaruhinya.
  • Asimilasi resiprokal: perubahan bunyi yang saling memengaruhi, sehingga menjadi bunyi lain.

Disimilasi

Merupakan perubahan bunyi yang mirip menjadi berbeda.

Contohnya kata /belajar/ yang terdiri dari afiks ‘ber-‘ dan kata dasar ‘ajar’. Karena ada dua huruf [r], huruf yang pertama disimilasikan menjadi [l] sehingga menjadi /belajar/.

Diftongisasi

Jelaskan dan sebutkan contoh dari diftongisasi!

Diftongisasi merupakan perubahan bunyi vokal tunggal menjadi vokal rangkap secara berurutan.

Baca juga: Bunyi Kontoid: Pengertian dan Klasifikasinya

Misal /sentosa/ yang berubah menjadi /sentausa/. Perubahan diftongisasi terjadi pada vokal tunggal [o] ke vokal rangkap /au/.

Monoftongisasi

Apa yang dimaksud dengan monoftongisasi? Monoftongisasi merupakan perubahan dua bunyi vokal menjadi vokal tunggal.

Contohnya kata /ramai/ yang berubah menjadi kata /rame/, dan kata /satai/ yang berubah menjadi /sate/.

Modifikasi vokal

Adalah bentuk perubahan bunyi vokal yang terjadi karena pengaruh bunyi lain yang mengikutinya.

Netralisasi

Merupakan perubahan bunyi akibat pengaruh lingkungan.

Misal, pembeda antara huruf [p] dan [b] bisa netral atau bermasalah, karena ada bunyi yang sama meski tidak membedakan makna keduanya.

Baca juga: Pengertian Huruf Vokal dan Diftong beserta Penggunaannya

Zeroisasi

Adalah penghilangan bunyi untuk menghemat pengucapan. Misal, kata /tapi/ dari kata /tetapi/.

Ada tiga klasifikasi zeroisasi, yakni:

  • Afresis: penghilangan satu atau lebih fonem di awal kata
  • Apokop: penghilangan satu atau lebih fonem di akhir kata
  • Sinkop: penghilangan satu atau lebih fonem di tengah kata.

Metatesis

Apa yang dimaksud dengan metatesis dan sertakan contohnya!

Metatesis adalah perubahan bunyi berdasarkan perubahan urutan fonem, sehingga menjadi dua bentuk kata yang bersaing.

Misal perubahan metatesis, yaitu /jalur/ menjadi /lajur/,serta kata /apus/ menjadi /usap/.

Baca juga: Laras Bahasa: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

 

Referensi:

Mainora, Leni. 2018. Analisis Perubahan Bunyi Bahasa dalam Esai Pemelajar BIPA. Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan.

Musawwir, Muhibul Fahmi. 2018. Pengucapan dan Perubahan Bunyi Bahasa Melayu Jambi Dialek Pulau Tengah Kecamatan Jangkat. Jurnal PELITRA. Volume 1 Nomor 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com