Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Pembentukan Urine dalam Tubuh

Kompas.com - 23/05/2023, 19:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses pembentukan urine dalam tubuh berlangsung di ginjal. Di mana ginjal berfungsi menyaring atau memfiltrasi darah. Sehingga, terbentuk zat sisa berupa urine yang dikeluarkan oleh tubuh.

Sederhananya, proses pembentukan urine terjadi melalui tiga tahapan. Tiga tahapan pembentukan urine tadalah

  • Filtrasi atau penyaringan
  • Reabsorpsi (penyerapan kembali)
  • Augmentasi (pengumpulan)

Baca juga: Jenis Zat Sisa Tubuh Manusia

Filtrasi (penyaringan)

Proses filtrasi yaitu proses perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke kapsula bowman dengan menembus membrane filtrasi.

Di dalam glomerulus terjadi proses filtrasi sel sel darah, trombosit dan protein agar tidak ikut dikeluarkan oleh ginjal.

Hasil penyaringan di glomerulus akan menghasilkan urine primer yang memiliki kandungan elektrolit knitaloid ion Cl ton HCO3 garam-garam, glukosa, nalnum, kalium, dan asam amino.

Setelah terbentuk urine primer maka di dalam urine tersebut tidak lagi mengandung sel-sel darah, plasma darah dan sebagian besat protein karena sudah mengalami proses filtrasi di glomerulus.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Proses Pembentukan Urine

Reabsorpsi (penyerapan kembali)

Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang mengelilinginya yaitu kapiler peitubuler.

Sel-sel tubulus renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat pada urine primer di mana terjadi reabsorpsi tergantung dengan kebutuhan.

Zat-zat makanan yang terdapat di urine primer akan direabsorpsi secara keseluruhan.

Sedangkan, reabsorpsi garam-garam anorganik direabsorpsi tergantung jumlah garam-garam anorganik di dalam plasma darah.

Proses reabsorpsi terjadi dibagian tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan dihasilkan urine sekunder setelah proses reabsorpsi selesai.

Proses reabsorpsi air di tubulus kontortus proksimal dan  tubulus kontortus distal.

Baca juga: Fungsi dan Struktur pada Ginjal

Proses reabsorpsi akan terjadi penyaringan asam amino, glukosa, asam asetoasetat, vitamin, garam-garam anorganik dan air.

Setelah pembentukan urine sekunder, maka di dalam urine sekunder sudah tidak memiliki kandungan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh lagi.

Sehingga urine yang dibuang benar-benar memiliki kandungan zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Augmentasi

Unine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung henle akan mengalir menuju tubulus kontortus distal.

Baca juga: Urutan Jalannya Urine

Urine sekunder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi  oleh tubuh.

Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan urine untuk sementara.

Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea sehingga terbentuk urine sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh.

 

Referensi:

  • Sudjadi, Bagod. Biologi. 2007. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.
  • Kristina, Indah dan teman-teman. Anatomi Fisiologi 2. 2022. Bandung: Pantera Publishing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com