Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kelainan darah disebut juga blood disorder. Adalah gangguan pada salah satu atau beberapa bagian darah, sehingga memengaruhi jumlah dan fungsinya.
Gangguan ini bisa bersifat akut maupun kronis. Kelainan darah bisa terjadi pada trombosit (keping darah), sel darah merah, plasma darah, atau sel darah putih.
Adapun fungsi trombosit dalam tubuh adalah menggumpalkan darah. Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Sel darah putih fungsinya melawan infeksi. Sementara plasma darah fungsinya memproduksi antibodi dalam tubuh.
Berikut beberapa jenis kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah dan sel darah putih:
Adalah kanker darah, di mana sel darah putih menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan dalam sumsum tulang. Sayangnya, belum diketahui penyebab pasti dari kondisi ini.
Merupakan kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih menjadi ganas. Sel darah putih diproduksi secara berlipat, dan melepaskan protein abnormal yang dapat merusak organ.
Baca juga: Urutan Peredaran Darah Besar pada Manusia
Adalah salah satu kelainan darah yang berdampak pada sumsum tulang. Terjadi akibat sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah yang sehat.
Merupakan kanker darah yang berkembang dalam kelenjar getah bening. Sel darah putih pada penderita limfoma akan mengganas, menyebar secara abnormal, dan berlipat ganda tidak terkendali.
Selain memengaruhi sel darah merah dan sel darah putih, kelainan darah juga dapat terjadi pada trombosit.
Berikut jenis kelainan darah pada trombosit dan proses pembekuan darah:
Merupakan kelainan autoimun yang menurunkan jumlah trombosit (keping darah).
Penderita akan mudah mengalami memar atau perdarahan secara berlebihan, akibat minimnya jumlah trombosit dalam tubuh. Belum diketahui pasti, apa pemicu munculnya kelainan tersebut.
Adalah gangguan yang disebabkan oleh kurangnya protein bernama von Willebrand yang dibutuhkan dalam pembekuan darah.
Baca juga: Awal Mula Donor Darah
Jika jumlah protein itu rendah, trombosit yang bertugas menghentikan perdarahan tidak bekerja dengan baik, dan menyebabkan perdarahan berkepanjangan.
Merupakan gangguan proses pembekuan darah, disebabkan kelainan genetik yang diturunkan.
Kondisi ini mengakibatkan rendahnya jumlah protein yang disebut sebagai faktor pembekuan darah. Perdarahan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba di dalam atau luar tubuh.
Terjadi ketika trombosit yang dihasilkan sumsum tulang belakang terlalu banyak. Akibatnya, pembekuan darah dalam tubuh meningkat hingga menggumpal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Adalah gangguan pada sistem imun yang dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Pada kondisi ini, sistem imun menghasilkan antibodi abnormal yang disebut antibodi antifosfolipid. Antibodi ini menyerang protein pada lemak, dan membuat darah lebih mudah menggumpal.
Baca juga: Gangguan Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Tiap gejala yang timbul dalam kelainan darah tentunya berbeda. Berikut beberapa gejala kelainan darah yang paling umum terjadi:
Dokter akan mengawali diagnosis kelainan darah dengan menanyakan beberapa gejala yang muncul, serta memeriksa riwayat kesehatan pasien dan keluarga.
Diagnosis akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, meliputi:
Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendukung diagnosis. Pemeriksaan lanjutan itu meliputi:
Pemeriksaan darah lengkap atau tes hematologi lengkap dilakukan untuk melihat jumlah dari tiap bagian darah.
Tes ini dapat dilakukan dengan cepat menggunakan mesin. Untuk mendukung hasilnya, pemeriksaan hitung manual dengan mikroskop juga dapat dilakukan.
Baca juga: 4 Komponen Penyusun Darah beserta Fungsinya
Dilakukan untuk melihat kondisi sumsum tulang atau ‘pabrik darah’. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil darah dan sebagian kecil jaringan sumsum tulang untuk diteliti di laboratorium.
Pengobatan kelainan darah disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan:
Dilakukan pada pasien yang mengalami anemia, dan bila mengalami kekurangan salah satu atau seluruh komponen darah.
Digunakan untuk pasien penderita kanker darah, seperti leukemia atau limfoma.
Sering diberikan pada pasien kelainan darah akibat penyakit autoimun.
Ditujukan untuk pasien anemia akibat defisiensi vitamin dan mineral.
Baca juga: Fungsi Darah Bagi Tubuh Manusia
Sementara itu, pada pasien kelainan darah akibat kelainan genetik, seperti hemofilia, tidak ada pengobatan khusus.
Oleh karena itu, dokter akan memberi pengobatan untuk mencegah komplikasi pada pasien tersebut.
Komplikasi yang sering terjadi pada kelainan darah adalah perdarahan, dapat terjadi pada saluran pencernaan, otak, ataupun sendi.
Pada pasien wanita, komplikasi penyakit ini dapat berupa perdarahan haid yang banyak atau perdarahan di luar waktu haid.
Selain itu, komplikasi kelainan darah lainnya adalah: