Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelainan Darah: Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Komplikasinya

Kompas.com - 29/09/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Kelainan darah disebut juga blood disorder. Adalah gangguan pada salah satu atau beberapa bagian darah, sehingga memengaruhi jumlah dan fungsinya.

Gangguan ini bisa bersifat akut maupun kronis. Kelainan darah bisa terjadi pada trombosit (keping darah), sel darah merah, plasma darah, atau sel darah putih.

Adapun fungsi trombosit dalam tubuh adalah menggumpalkan darah. Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Sel darah putih fungsinya melawan infeksi. Sementara plasma darah fungsinya memproduksi antibodi dalam tubuh.

Jenis kelainan darah

Ilustrasi leukemia, tanda-tanda leukemia, penyebab leukemiaShutterstock/ANDREI ASKIRKA Ilustrasi leukemia, tanda-tanda leukemia, penyebab leukemia

Berikut beberapa jenis kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah dan sel darah putih:

  • Leukemia

Adalah kanker darah, di mana sel darah putih menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan dalam sumsum tulang. Sayangnya, belum diketahui penyebab pasti dari kondisi ini.

  • Multiple myeloma

Merupakan kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih menjadi ganas. Sel darah putih diproduksi secara berlipat, dan melepaskan protein abnormal yang dapat merusak organ.

Baca juga: Urutan Peredaran Darah Besar pada Manusia

  • Sindrom mielodisplasia

Adalah salah satu kelainan darah yang berdampak pada sumsum tulang. Terjadi akibat sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah yang sehat.

  • Limfoma

Merupakan kanker darah yang berkembang dalam kelenjar getah bening. Sel darah putih pada penderita limfoma akan mengganas, menyebar secara abnormal, dan berlipat ganda tidak terkendali.

Selain memengaruhi sel darah merah dan sel darah putih, kelainan darah juga dapat terjadi pada trombosit.

Berikut jenis kelainan darah pada trombosit dan proses pembekuan darah:

  • Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Merupakan kelainan autoimun yang menurunkan jumlah trombosit (keping darah).

Penderita akan mudah mengalami memar atau perdarahan secara berlebihan, akibat minimnya jumlah trombosit dalam tubuh. Belum diketahui pasti, apa pemicu munculnya kelainan tersebut.

  • Penyakit von Willebrand

Adalah gangguan yang disebabkan oleh kurangnya protein bernama von Willebrand yang dibutuhkan dalam pembekuan darah.

Baca juga: Awal Mula Donor Darah

Jika jumlah protein itu rendah, trombosit yang bertugas menghentikan perdarahan tidak bekerja dengan baik, dan menyebabkan perdarahan berkepanjangan.

  • Hemofilia

Merupakan gangguan proses pembekuan darah, disebabkan kelainan genetik yang diturunkan.

Kondisi ini mengakibatkan rendahnya jumlah protein yang disebut sebagai faktor pembekuan darah. Perdarahan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba di dalam atau luar tubuh.

  • Essential thrombocythemia

Terjadi ketika trombosit yang dihasilkan sumsum tulang belakang terlalu banyak. Akibatnya, pembekuan darah dalam tubuh meningkat hingga menggumpal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

  • Sindrom antifosfolipid

Adalah gangguan pada sistem imun yang dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Pada kondisi ini, sistem imun menghasilkan antibodi abnormal yang disebut antibodi antifosfolipid. Antibodi ini menyerang protein pada lemak, dan membuat darah lebih mudah menggumpal.

Baca juga: Gangguan Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Gejala kelainan darah

Tiap gejala yang timbul dalam kelainan darah tentunya berbeda. Berikut beberapa gejala kelainan darah yang paling umum terjadi:

  • Mudah mengalami memar
  • Mimisan
  • Gusi berdarah
  • Cepat lelah
  • Demam berulang
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas

Diagnosis kelainan darah

Dokter akan mengawali diagnosis kelainan darah dengan menanyakan beberapa gejala yang muncul, serta memeriksa riwayat kesehatan pasien dan keluarga.

Diagnosis akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, meliputi:

  • Pemeriksaan kulit dan selaput lendir untuk melihat adanya memar, bintik merah atau ungu, ruam, serta warna kulit yang pucat
  • Pemeriksaan leher, ketiak, dan selangkangan, jika ada pembengkakan kelenjar getah bening
  • Pemeriksaan sendi jika terlihat bengkak
  • Pemeriksaan perut untuk melihat adanya pembesaran organ hati dan limpa
  • Pemeriksaan feses untuk mengetahui adanya darah dalam feses.

Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendukung diagnosis. Pemeriksaan lanjutan itu meliputi:

  • Tes darah

Pemeriksaan darah lengkap atau tes hematologi lengkap dilakukan untuk melihat jumlah dari tiap bagian darah.

Tes ini dapat dilakukan dengan cepat menggunakan mesin. Untuk mendukung hasilnya, pemeriksaan hitung manual dengan mikroskop juga dapat dilakukan.

Baca juga: 4 Komponen Penyusun Darah beserta Fungsinya

  • Aspirasi sumsum tulang

Dilakukan untuk melihat kondisi sumsum tulang atau ‘pabrik darah’. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil darah dan sebagian kecil jaringan sumsum tulang untuk diteliti di laboratorium.

Pengobatan kelainan darah

Pengobatan kelainan darah disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan:

  • Transfusi darah

Dilakukan pada pasien yang mengalami anemia, dan bila mengalami kekurangan salah satu atau seluruh komponen darah.

  • Kemoterapi

Digunakan untuk pasien penderita kanker darah, seperti leukemia atau limfoma.

  • Pemberian obat kortikosteroid atau imunosupresan

Sering diberikan pada pasien kelainan darah akibat penyakit autoimun.

  • Pemberian suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat

Ditujukan untuk pasien anemia akibat defisiensi vitamin dan mineral.

Baca juga: Fungsi Darah Bagi Tubuh Manusia

Sementara itu, pada pasien kelainan darah akibat kelainan genetik, seperti hemofilia, tidak ada pengobatan khusus.

Oleh karena itu, dokter akan memberi pengobatan untuk mencegah komplikasi pada pasien tersebut.

Komplikasi kelainan darah

Komplikasi yang sering terjadi pada kelainan darah adalah perdarahan, dapat terjadi pada saluran pencernaan, otak, ataupun sendi.

Pada pasien wanita, komplikasi penyakit ini dapat berupa perdarahan haid yang banyak atau perdarahan di luar waktu haid.

Selain itu, komplikasi kelainan darah lainnya adalah:

  • Gangguan tumbuh kembang pada anak
  • Kurang darah (anemia)
  • Infeksi parah
  • Penyebaran sel kanker ke organ lain (metastasis).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com