Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Hutan rawa biasanya dijumpai di belakang hutan bakau atau mangrove yang sering digenangi pasang surut air laut.
Apa itu hutan rawa?
Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang di wilayah yang selalu tergenang air tawar, atau secara musiman wilayah hutan yang selalu tergenang air tawar.
Pada periode tertentu, daerah di dekat aliran sungai akan tergenang luapan air ketika musim hujan. Keadaan alami tersebut menyebabkan terbentuknya hutan rawa.
Berikut ciri-ciri hutan rawa:
Hal yang membedakan hutan rawa dengan jenis hutan lainnya adalah air yang menggenangi kawasan tersebut dalam jumlah banyak, sehingga membentuk kolam dangkal yang luas.
Pada hutan hujan tropis, lantai hutan biasanya ditumbuhi spesies paku-pakuan, jamur, atau lumut.
Sedangkan di kawasan rawa, lantai hutannya berupa lapisan gambut yang membentuk tanah yang tidak terlalu keras, atau biasa disebut lumpur.
Baca juga: Komponen Utama Pembentuk Hutan
Pepohonan dan tumbuhan yang hidup di hutan rawa memiliki sistem perakaran yang unik. Cengkeraman akar tanamannya tidak sekuat vegetasi di tanah padat.
Tumbuhan yang hidup di wilayah rawa umumnya merupakan tanaman air, seperti eceng gondok, rumput, semanggi, dan sebagainya.
Tanah dasar rawa terbentuk dari endapan gambut yang berlumpur dan becek. Hal itu dapat dilihat secara kasat mata dan dibedakan langsung dengan tanah pada jenis hutan lainnya.
Endapan tanah di dasar rawa mayoritas berasal dari kayu dan dedaunan yang lapuk.
Selain tanaman air, area rawa juga ditumbuhi pepohonan dengan tinggi lebih dari 40 meter. Pohon itu mampu beradaptasi dengan kondisi rawa yang selalu tergenang air.