Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Papua Nugini merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, tepatnya wilayah Papua di sebelah timur.
Secara astronomis, Papua terletak di 1ºLS - 12ºLS dan 141ºBT - 156ºBT. Luas wilayahnya 462.840 kilometer persegi, yang terdiri dari pulau Papua dan pulau di sekitarnya.
Pulau Papua termasuk pulau kontinental, yaitu pulau yang dahulu pernah bersatu dengan daratan benua Australia.
Pegunungan yang berada di wilayah Papua Nugini membujur dari barat sampai ke timur. Di bagian tengah, ada pegunungan Bismarck, dan di ujung timur terdapat pegunungan Owen Stanley.
Bagian selatan Papua Nugini terdiri dari dataran rendah luas dan berawa-rawa. Negara ini banyak memiliki sungai besar, seperti Sungai Fly dan Sepik. Sungai itu digunakan sebagai sarana transportasi.
Baca juga: Keadaan Alam Indonesia dan Ciri Khususnya
Papua Nugini berada di daerah khatulistiwa. Sehingga beriklim tropis panas dan lembap. Suhu udara rata-rata tiap tahunnya 27º Celcius.
Negara ini memiliki curah hujan cukup tinggi, yaitu 1.250 hingga 5.000 milimeter per tahun. Musim hujan jatuh di bulan November sampai Maret. Sementara musim kemarau dimulai dari Juni hingga September.
Papua Nugini termasuk wilayah budaya Melanesia. Penduduknya termasuk kelompok Melanesia, Papua, dan Negrito.
Bahasa pengantar penduduk negara ini adalah Inggris. Bahasa lain yang digunakan, yakni Police Motu.
Baca juga: Keadaan Alam Negara Singapura
Perekonomian Papua Nugini belum terlalu berkembang. Sektor perekonomian negara ini bertumpu pada:
Pertanian Papua Nugini menghasilkan tanaman pangan, seperti padi, ubi kayu, ubi jalar, talas, dan kacang.
Sagu merupakan makanan utama. Tanaman perkebunan yang dihasilkan, antara lain cokelat, kopi, teh, kelapa sawit, kelapa, dan karet.
Hasil tambang utama di Papua Nugini adalah emas yang dihasilkan di lembah Sungai Bolala. Hasil lainnya, yakni tembaga yang ada di Pulau Bougenville.
Komoditas ekspor Papua Nugini adalah cokelat, kopra, karet, dan tembaga. Sementara barang yang diimpor ialah bahan makanan, minyak bumi, dan mesin.
Baca juga: Musim, Iklim, dan Cuaca di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.