Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Non-Blok (GNB): Latar Belakang, Tujuan, dan Peran Indonesia

Kompas.com - 13/09/2022, 08:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Dalam KTT I tersebut, negara pendiri GNB bersepakat untuk mendirikan gerakan dan bukan organisasi. Guna menghindarkan diri dari implikasi birokrasi dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka.

KTT I juga menegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada peran pasif dalam politik internasional. Namun, merumuskan posisi sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan negara anggota.

GNB menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia. Karena sejak awal terbentuknya, Indonesia memiliki peranan sentral.

KAA menjadi bukti peran dan kontribusi Indonesia dalam memelopori berdirinya GNB. Secara khusus, Presiden Soekarno juga diakui sebagai tokoh penggagas dan pendiri GNB.

Indonesia menilai GNB penting, karena prinsip dan tujuannya merupakan refleksi dari perjuangan serta tujuan bangsa Indonesia, sebagaimana yang tertulis dalam UUD 1945.

Baca juga: Konferensi Kolombo dan Konferensi Panca Negara, Cikal Bakal KAA

Tujuan GNB

Gerakan Non-Blok (GNB) memiliki tujuan ke dalam, yakni mengatur kerja sama di antara anggotanya, dan tujuan ke luar, yaitu mengatur hubungan dengan dunia luar.

Tujuan ke dalam GNB adalah meningkatkan kehidupan masyarakat di negara-negara anggotanya dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Sedangkan tujuan ke luarnya adalah meredakan ketegangan dunia akibat pertentangan dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, hingga tercipta perdamaian dunia.

Berdasarkan dua tujuan tersebut, fokus utama perhatian GNB adalah:

  • Mendukung tercapainya hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional bagi negara anggota
  • Menentang politik apartheid, yaitu diskriminasi berdasarkan warna kulit. Tidak memihak pada pakta militer multilateral
  • Berjuang menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasisme, pendudukan dan dominasi asing, serta pelucutan senjata
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
  • Hidup berdampingan secara damai
  • Menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional, pembangunan ekonomi-sosial, dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional
  • Melakukan kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.

Baca juga: Dampak Konferensi Asia Afrika

Peran Indonesia dalam GNB

Dalam GNB, Indonesia memiliki peranan strategis. Apa sajakah itu? Berikut beberapa di antaranya: 

  • Sebagai pelopor GNB

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa Indonesia turut andil dalam berdirinya gerakan ini. Bahkan Presiden Soekarno menjadi tokoh pendiri GNB bersama tokoh dunia lainnya.

  • Menjadi tuan rumah KAA dan KTT

Konferensi Asia–Afrika (KAA) merupakan cikal bakal lahirnya GNB. Pada saat itu, KAA dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat.

Pada waktu itu, ada beberapa negara yang memilih untuk memihak dua blok, dan menyatakan keinginannya untuk bersikap netral.

Selain KAA, Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah KTT GNB ke-X yang diadakan di Jakarta, pada 1–6 September 1992.

  • Memimpin GNB

Tak hanya menjadi tuan rumah, Indonesia juga pernah menjadi pemimpin GNB. Pada KTT GNB ke-X, Presiden Soeharto ditunjuk sebagai Ketua Gerakan Non Blok.

Baca juga: Konferensi Asia-Afrika 1955: Sejarah, Peserta, dan Hasilnya

Berprinsip sama seperti GNB, sejak merdeka, Indonesia menentang beragam kerjahatan internasional, terutama penjajahan.

Perdamaian ini dijunjung dan diaplikasikan dalam politik luar negeri bebas aktif, di mana hal tersebut ternyata sejalan dengan prinsip GNB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com