Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang: Pengertian, Asal-usul, dan Fungsinya

Kompas.com - 10/09/2022, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Wayang adalah seni budaya tradisional asli bangsa Indonesia yang akrab dengan masyarakat sejak dahulu hingga sekarang. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan wayang? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian wayang

Kata wayang sebenarnya berasal dari bahasa Jawa, yang berarti bayangan. Jika dilihat dari arti filsafatnya, wayang merupakan bayangan atau cerminan dari sejumlah sifat yang dimiliki manusia, misalnya saja sifat murka, serakah, pelit, bijak, dan lain sebagainya.

Secara umum, wayang diartikan sebagai boneka untuk meniru orang.

Wayang dibuat dari pahatan kulit atau kayu, dan digunakan untuk menampilkan tokoh dalam sebuah pertunjukan drama tradisional. Pemain wayang dikenal dengan istilah dalang.

Biasanya wayang diciptakan sesuai dengan watak, sifat, dan perilaku yang dimiliki oleh suatu tokoh.

Baca juga: 5 Contoh Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia

Seni wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang.

Seni wayang yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.

Untuk mengenal lebih jauh tentang seni pertunjukan wayang, yuk simak ulasan berikut ini!

Asal usul kesenian wayang

Asal-usul kesenian wayang hingga kini masih belum diketahui secara pasti.

Para ahli memperkirakan bahwa wayang sudah ada dan berkembang sejak zaman kuno sekitar 1500 SM, jauh sebelum agama dan budaya dari luar masuk ke Indonesia.

Namun, saat itu wayang masih dalam bentuk yang sederhana. Artinya, wayang yang kita lihat sekarang berbeda dengan wayang pada masa lalu.

Baca juga: Jenis-Jenis Wayang Berdasarkan Bahan Pembuatannya

Pertunjukan kesenian wayang ini merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa, yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animism dan dinamisme yang melakukan pemujaan pada roh-roh nenek moyang.

Untuk memuja roh nenek moyang itu, mereka mewujudkannya dalam bentuk gambar atau patung yang dipuja dan disebut ‘hyang’ atau ‘dahyang’.

Orang bisa berhubungan dengan para hyang melalui seorang ‘syaman’ (dukun). Ritual pemujaan nenek moyang, hyang dan syaman inilah yang merupakan asal mula terjadinya pertunjukan wayang.

Sang Hyang menjadi wayangnya, ritual kepercayaan itu menjadi jalan pentas dan syaman menjadi dalangnya.

Sedangkan, ceritanya adalah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa asli yang hingga sekarang masih dipakai.

Baca juga: Apa Manfaat Wayang bagi Pengembangan Warisan Budaya?

Fungsi seni wayang

Berikut ini adalah fungsi dari seni wayang di antaranya:

  • Sebagai wadah untuk melestarikan budaya daerah serta cerita-cerita tradisional
  • Sebagai penggambaran antara dua kelompok yang berbeda yaitu kelompok dengan watak yang baik dan kelompok dengan watak buruk.
  • Sebagai sarana untuk menanamkan jiwa sosial karena biasanya pagelaran wayang diadakan besar-besaran dan mengumpulkan banyak masyarakat.
  • Sebagai media untuk hiburan rakyat
  • Sebagai sarana pendidikan budi pekerti karena memberikan pesan-pesan dan amanat di dalam ceritanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com