Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tari topeng merupakan tarian khas Indonesia yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Tari topeng memiliki ciri utama yaitu para penari menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya.
Tiap topeng yang digunakan oleh para penari mempunyai ciri khas atau karakteristiknya sendiri. Hal inilah yang semakin menambah keunikan dari budaya tari yang ada di Indonesia.
Tarian tersebut biasanya akan dipentaskan oleh satu orang penari atau sejumlah penari yang berkelompok.
Tari Topeng Cirebon ini muncul pada abad 10 hingga 16 Masehi. Pada masa Kerajaan Jenggalan dengan pemerintahan dipimpin oleh Prabu Amiluhur atau Prabu Panji Dewa, tarian ini masuk ke Cirebon lewat seniman jalanan. Dari sinilah muncul perpaduan budaya hingga akhirnya melahirkan Tari Topeng khas Cirebon.
Baca juga: Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat
Setelah Islam masuk, seni tari ini juga ikut terpengaruh. Pada masa Sunan Gunung Jati tepatnya pada tahun 1470, Cirebon dijadikan sebagai pusat penyebaran agama Islam.
Sunan Gunung Jati kemudian menggunakan tari topeng tersebut sebagai media untuk mengenalkan agama Islam.
Tak hanya itu, mereka juga menggunakan tari topeng sebagai media hiburan di lingkungan keraton. Tari ini juga menjadi pedoman dan dasar dari terbentuknya tarian lain seperti Tari Topeng Panji, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Kelana, dan lainnya.
Jumlah topeng digunakan pada tarian ini biasanya disebut sebagai Panca Wanda. Hal ini karena topeng yang digunakan pada tari topeng biasanya berjumlah lima buah.
Awal mulanya, pertunjukan tari topeng hanya dilakukan di lingkungan keraton saja. Namun seiring berkembangnya waktu, tarian tersebut juga digelar untuk masyarakat umum sebagai sarana hiburan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tari topeng juga digunakan sebagai media penyebaran agama Islam.
Oleh karena itu, tari ini dikemas menjadi sebuah pertunjukan yang mengandung nilai filosofis dan juga lebih berwatak.
Baca juga: Tari Topeng Malangan: Sejarah, Makna, Gerakan dan Propertinya
Pengemasan tarian ini bertujuan untuk menggambarkan ketakwaan manusia dalam beragama, yang bermakna sebagai berikut:
Selain memiliki sejarah yang menarik, tarian tradisional ini juga memiliki kelengkapan atau properti tari yang wajib dikenakan oleh penari saat melakukan pertunjukan.
Properti yang digunakan dalam Tari Topeng di antaranya:
Baca juga: Pengertian Tari Tradisional, Ciri-ciri, dan Ragam Geraknya
Umumnya, pertunjukan tari topeng memiliki lima peran yang diperankan oleh topeng-topeng yang berbeda.
Tiap topeng akan mempunyai karakter dan gambaran sendiri, seperti bentuk dan juga warnanya. Berikut ini adalah lima jenis topeng yang ada di dalam tarian ini:
Topeng jenis ini menggambarkan tentang seseorang yang berada dalam kondisi suci dan baru saja terlahir ke dunia.
Gerakan dari topeng ini sangat halus dan juga lembut. Penggunaan topeng panji mempunyai arti yaitu gabungan dari hakiki diam dan hakiki gerak.
Topeng samba menggambarkan tentang seseorang yang sedang memasuki fase kanak-kanak. Karena berperan untuk mewakili anak-anak.
Maka gerakan yang dilakukan oleh topeng ini begitu lincah dan juga lucu. Mirip seperti kelakukan anak-anak.
Baca juga: Perbedaan Tari Tradisional dengan Tari Kreasi Baru
Sama seperti topeng-topeng di atas, topeng rumyang juga mempunyai makna tersendiri. Topeng jenis ini adalah sebuah gambaran tenga seseorang yang telah memasuki dunia remaja.
Penari yang menggunakan topeng ini akan membawakan sebuah gerakan yang mengandung pesan apabila semua manusia seharusnya berbuat kebaikan.
Topeng yang satu ini memiliki makna yaitu sebuah gambaran tentang seseorang yang memiliki sifat tegas dan juga berbudi luhur.
Karakter yang dibawakan oleh topeng ini memberi pesan kepada semua orang tentang karakteristik dan juga kepribadian dengan kesetiaan yang tinggi.
Berbeda dengan makna dari topeng-topeng di atas. Topeng Kelana justru lebih menggambarkan seseorang yang mempunyai sifat pemarah dan angkara murka. Penari yang menggunakan topeng ini akan memerankan tokoh yang jahat atau antagonis.
Walaupun menunjukkan peran yang jahat, namun topeng ini memberikan sebuah pelajaran penting. Bahwa manusia harus berusaha untuk mendapatkan kehidupan serta kebahagiaan dengan cara yang baik.
Baca juga: Tari Tradisional: Definisi, Ciri-Ciri, Keunikan, dan Fungsinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.