Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Irigasi atau pengairan menjadi hal penting dalam pertanian. Tanpa adanya pengairan yang baik maka tanaman tidak bisa tumbuh dengan maksimal. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap hasil panen nantinya.
Pemahaman tentang irigasi tidak hanya diperlukan bagi petani atau pemerintah saja. Pengetahuan tentang sistem pengairan ini juga perlu diketahui banyak orang.
Hal tersebut bertujuan agar semua orang turut menjaga sistem pengairan ini. Misalnya, dengan tidak membuang sampah sembarang di sistem irigasi.
Irigasi atau pengairan merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian.
Baca juga: Contoh Komoditas Pertanian Mulai dari Perkebunan, Peternakan, dan Tanaman Pangan
Menurut penjelasan di Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2006, irigasi merupakan usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi:
Pembangunan sistem pengairan ini tentu memiliki tujuan tersendiri. Adapun, tujuan irigasi terbagi menjadi tujuan langsung dan tidak langsung.
Tujuan langsung irigasi adalah untuk menambah air di lahan pertanian dan mencukupi kebutuhan air saat tidak turun hujan.
Adapun, tujuan tidak langsung irigasi adalah menunjang usaha pertanian, mengatur suhu tanah, dan meningkatkan kualitas air.
Baca juga: Alasan Air di Bumi Tidak Pernah Habis Walau Digunakan Terus-menerus
Irigasi ada berbagai jenis, beberapa di antaranya adalah irigasi permukaan, bawah pemukaan, pancaran, pompa air, lokal, timba, dan tetes. Berikut adakah penjelasan jenis-jenis irigasi!
Irigasi permukaan dianggap sebagai irigasi paling kuno di Indonesia. Tekniknya adalah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas.
Air kemudian disalurkan ke lahan pertanian menggunakan pipa dan memanfaatkan gaya gravitasi, sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat asupan air.
Penyaluran air yang demikian terjadi secara teratur dalam “jadwal” dan volume yang telah ditentukan.
Baca juga: Aktivitas Manusia yang Mengakibatkan Krisis Air
Seperti namanya, jenis irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka.
Digerakkan oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju daerah akar sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman.