Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia

Kompas.com - 08/09/2022, 07:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Alat musik angklung adalah salah satu identitas budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

Seni angklung menanamkan rasa gotong-royong dan keharmonisan dan diharapkan dapat membawa perdamain di negeri kita tercinta.

Angklung memiliki Prinsip 5M, yaitu mudah, murah, mendidik, menarik, dan masal yang diterapkan oleh Daeng Soetigna.

Kolintang

Kolintang adalah alat musik dari kayu lokal yang ringan namun kuat, alat musik ini berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara, dan sudah dikenal sejak puluhan tahun silam.

Permainan musik kolintang bukanlah kesenian yang bersifat individual. Alat musik ini minimal harus dimainkan oleh enam orang.

Baca juga: Kolintang, Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara

Kolintang biasa dimainkan untuk mengisi berbagai acara, seperti pesta pernikahan, penyambutan , peresmian, syukuran, keagamaan dan pada acara pertandingan olahraga.

Seiring dengan waktu, ternyata kolintang tidak hanya digemari di daerah asalnya saja, tetapi juga daerah lain termasuk Jawa.

Saat ini tidak sedikit kelompok musik yang sudah mementaskan seni musik kolintang di berbagai negara di dunia seperti Singapura, Australia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.

Menurut hasil penelitian tim GWR (The Guinnes Book World Of Records) di London. Instrumen, melodi dan Irma pada kolintang dan music bambu tradisional Indonesia belum ada yang menyamai di dunia.

Oleh karenanya GWR, mencatat kolintang dan alat musik bambu tradisional Indonesia  sebagai seni tradisi yang menakjubkan dunia.

Baca juga: Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia

Sasando

Alat musik sasando dimainkan oleh Jeremiah August Pah seniman musik di Rote, Nusa Tenggara TimurWIKI COMMON/ Fakhri Anindita Alat musik sasando dimainkan oleh Jeremiah August Pah seniman musik di Rote, Nusa Tenggara Timur

Sasando adalah alat musik unik dari Pulau Rote. Perangkat musik yang terbuat dari bamboo dan daun lontar ini benar-benar menyajikan bentuk dan suara yang khas dan indah.

Sasando dibuat dengan bahan-bahan yang banyak terdapat di alam. Daun lontar dan bambu yang memang banyak tumbuh di pantai Nusa Tenggara Timur.

Penggunaan bahan-bahan alami adalah bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana oleh masyarakat Pulau Rote. Sasando juga mencerminkan kesederhanaan dan keharmonisan hidup masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Alat music ini sudah mulai langka di Pulau Rote dan hanya dimainkan oleh orang-orang tua.

Namun demikian, alat music sasando banyak dikagumi oleh seniman-seniman dari mancanegara. Seni musik tradisional sasando juga mendapat penghargaan tertinggi di luar negeri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com