Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Dongeng adalah karya sastra lama yang diwariskan secara turun-temurun dan bersifat fiktif atau khayal.
Seperti karya sastra lainnya, dongeng juga memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam dongeng. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur di luar dongeng yang berpengaruh dalam pembuatannya.
Apa sajakah unsur intrinsik dan ekstrinsik dongeng?
Berikut unsur intrinsik dongeng:
Dalam sebuah dongeng, tema menjadi roh yang berperan penting dalam penyusunan cerita. Tema merupakan ide dasar pengembangan isi dongeng.
Baca juga: Dongeng Bawang Merah Bawang Putih, Burung Nuri dan Kakatua
Unsur intrinsik dongeng ini menjadi penentu konflik atau permasalahan. Biasanya tema bersifat umum, seperti pendidikan, romansa, dan persahabatan.
Merupakan dua hal yang berbeda dalam penulisan dongeng.
Tokoh merupakan pemain atau pihak yang terlibat dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh dalam sebuah dongeng.
Tokoh bisa berupa manusia atau binatang. Tiap tokoh memiliki sifat yang berbeda. Ada yang baik dan rajin, namun ada pula yang malas, jahat, dan licik.
Dalam dongeng, ada yang berperan sebagai tokoh utama dan tokoh pembantu (figuran). Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pokok cerita. Sedangkan figuran adalah tokoh yang membantu tokoh utama untuk membangun cerita.
Baca juga: Cerita Rakyat: Pengertian dan Ciri-cirinya
Merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Ada tiga jenis alur dalam dongeng, yaitu alur maju, mundur, dan alur maju mundur.
Dalam penyampaiannya, ada beberapa tahapan yang digunakan penulis, yakni perkenalan, penanjakan, klimaks, antiklimaks, dan penyelesaian konflik.
Tahapan tersebut harus ada dalam sebuah cerita, agar memudahkan pembaca dalam memahami ceritanya.