Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2022, 18:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Berdasarkan cara terbentuknya

Selain tiga jenis batuan beku di atas, masi ada beberapa jenis batuan beku lain berdasarkan cara terbentuknya. Berdasarkan cara terbentuknya, batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yakni:

  • Intrusive

Batuan intrusive merupakan satu di antara batuan beku yang dalam proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi.

Batuan jenis ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi sehingga memiliki bentuk dan tekstur yang kasar.

  • Ekstrusif

Batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi. Hal ini disebabkan adanya proses pencairan magma di dalam kerak bumi.

Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive. Pasalnya, proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.

  • Hipabissal

Batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk di antara batuan vulkanik dan plutonik.

Baca juga: Batuan Plutonik: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Batuan sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari endapan dengan struktur batuan yang mudah lepas dan terbawa air, angin, dan es. Lama kelamaan, endapan tersebut akan menumpuk dan kemudian mengeras, kemudian terbentuk menjadi batuan.

Oleh karena itu, nama batuannya adalah batuan sedimen. Proses pengerasan batuan ini disebut dengan pembaruan. Jenis-jenis batuan sedimen dikelompokkan menjadi: 

Berdasarkan tempat terjadinya

Berdasarkan tempat terjadinya pengendapan, ada 3 jenis batuan sedimen :

  • Batuan Sedimen Kontinental adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya terjadi di laut, contohnya terjadi di tanah los dan tanah gurun pasir.
  • Batuan Sedimen Marine. Sesuai dengan namanya, proses pengendapan batuan sedimen marine terjadi di laut, seperti di endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
  • Batuan Sedimen Lakustre, adalah batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di danau, misalnya, tuff danau dan tanah liat danau.

Baca juga: Bahan Bakar Fosil: Minyak Bumi, Batu Bara, dan Gas Alam

Berdasarkan proses pembentukannya

Ditinjau dari proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

  • Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi kecil. Setelah itu, batuan tersebut mengalami pengendapan dan membentuk batuan endapan klastik. Salah satu batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (shale).

  • Batuan sedimen kimiawi

Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dan dehidrasi. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara langsung adalah batuan sedimen kapur, yaitu stalaktit dan stalagmit. Stalaktit dan stalagmit tersebut dapat ditemukan di gua-gua kapur.

  • Batuan sedimen organik

Batuan sedimen organik merupakan batuan yang dalam proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, antara lain sisa-sisa bangkai binatang yang tertimbun di dasar laut, contohnya kerang dan terumbu karang.

Berdasarkan perantara atau medium

Batuan sedimen juga dapat dibagi berdasarkan perantara atau medium. Berdasarkan perantaranya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3.

  • Batuan sedimen aeris (aeolis). Proses pengangkutan batuan ini dilakukan oleh angin. Contohnya antara lain tanah los, tuf, dan pasir di gurun.
  • Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui media perantara es. Contohnya antara lain moraine.
  • Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batu batu yang sudah direkat antara satu sama lain.

Baca juga: Batu Bara dan Dampak Buruknya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com