Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara

Kompas.com - 22/08/2022, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara diawali dengan datangnya Portugis pada abad ke-16.

Setelah Portugis, Belanda turut datang ke Nusantara, kemudian diikuti beberapa negara lain, seperti Inggris dan Spanyol.

Ada sejumlah faktor pendorong datangnya bangsa Eropa ke Nusantara. Salah satunya, yakni keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah.

Faktor pendorong kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara

Dikutip dari buku Praktik Ekonomi dan Keuangan Syariah oleh Kerajaan Islam di Indonesia (2020) oleh Ferry Syarifuddin dan Ali Sakti, peristiwa Perang Salib merupakan salah satu faktor pendorong utama datangnya bangsa Eropa ke Nusantara.

Peristiwa tersebut memaksa para pedagang dari berbagai negara Eropa untuk mengubah jalur perdagangannya.

Selain itu, tingginya permintaan akan rempah-rempah turut mendorong datangnya bangsa Eropa ke Nusantara.

Baca juga: Daerah Penghasil Rempah-rempah di Indonesia

Berikut beberapa faktor pendorong kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara:

  • Semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang Islam
  • Jatuhnya Konstantinopel, ibu kota imperium Romawi Timur ke tangan Dinasti Usmani (Ottoman) Turki, di bawah Sultan Muhammad II (1451-1481) pada 1453.
  • Adanya keinginan untuk mengetahui rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa yang tinggal di belahan Bumi lain, karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah
  • Kisah penjelajahan Marco Polo (1254-1324), seorang pedagang Venesia, Italia, ke China yang dituangkan dalam Book of Various Experiences.
  • Hasrat untuk mendapatkan kekayaan (gold), menyebarkan agama Kristen (gospel), dan mencapai kejayaan (glory).
  • Ingin memperoleh keuntungan atau kekayaan sebanyak-banyaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com