KOMPAS.com - Patung diartikan sebagai karya seni rupa berbentuk tiga dimensi yang diciptakan dengan metode subtraktif (mengurangi volume) dan adiktif (menambahkan volume).
Dilansir dari buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa (2020) oleh Sofyan Salam, salah satu teknik pembuatan patung yaitu pahat.
Teknik pahat adalah teknik yang membuat karya seni dengan membuang bahan-bahan yang tidak digunakan. Teknik pahat cocok diaplikasikan pada bahan keras, seperti kayu, batu, dan lain-lain.
Penerapan teknik ini dilakukan dengan menggunakan bahan atau media yang akan dibentuk. Teknik pahat membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan teknik lainnya.
Meski membutuhkan waktu yang lama, patung yang dihasilkan dengan teknik pahat menampilkan karakteristik yang mengagumkan dibandingkan teknik yang lain. Hal ini karena sifat ketelitian dan detail dari teknik pahat.
Baca juga: Teknik Pembuatan Seni Patung
Dalam teknik ini, pematung bisa menemukan suatu bentuk yang tersembunyi dari sebuah batu atau kayu yang belum dipahat. Sehingga daya kreativitasnya sangat tinggi.
Kelebihan dari teknik pahat ialah mampu menjelaskan ekspresi, pengalaman, atau gagasan dalam bentuk bisial.
Disadur dari jurnal Gedung Isola Sebagai Gagasan dalam Pembuatan Relief Ukiran Kayu (2016) oleh Saptuna, berikut macam-macam mata pahat ukir, yaitu:
Bentuk dan kegunaan dari pahat lengkung ini seperti kuku manusia yang berfungsi sebagai pengerjaan pada bagian yang melengkung, melingkar, membentuk cekungan, dan cembung.
Ukuran terbesar dari pahat kuku yaitu 3 sentimeter dan yang terkecil 2 milimeter. Umumnya digunakan untuk membuat bentuk bunga, daun, dan lain-lain yang mempunyai bentuk lingkaran, cekung, atau cembung.
Baca juga: Patung Deformatif: Pengertian dan Contohnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.