Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekanisme Pernapasan Perut

Kompas.com - 16/06/2022, 06:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Manusia bernapas untuk mendapatkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Manusia memiliki beberapa jenis pernapasan, salah satunya adalah pernapasan perut. Bagaimana mekanisme pernapasan perut? Berikut adalah penjelasannya.

Pada dasarnya, mekanisme pernapasan perut sama dengan mekanisme pernapasan normal. Bedanya, pernapasan perut berfokus pada kerja diafragma. Diafragma adalah otot besar yang terletak di bawah paru-paru dan di atas rongga perut.

Dilansir dari Physiopedia, pernapasan perut memperkuat diafragma yang merupakan otot penting karena berperan dalam 80 persen proses pernapasan.

Sama seperti pernapasan pada umumnya, pernapasan perut terdiri dari dua tahapan utama yaitu inspirasi dan ekspirasi.

Baca juga: Mengenal Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya

Inspirasi

Insprasi adalah proses penghirupan, yaitu saat manusia menarik napas untuk mendapatkan oksigen.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, saat menarik napas otot diafragma akan berkontraksi (mengencang) dan bergerak ke bawah.

Akibatnya, terbentuk ruang yang lebih besar dalam rongga dada. Sehingga, paru-paru dapat mengembang secara optimal.

Paru-paru yang mengembang secara optimal menurunkan tekanan udara dalam paru-paru dan membuat udara luar masuk dengan lebih mudah.

Pertukaran oksigen dan karbon dioksida kemudian terjadi secara maksimal dalam kondisi tersebut.

Baca juga: Difusi Gas O2 dan CO2 dalam Paru-paru pada Proses Pernapasan

Ekspirasi

Ekspirasi adalah proses pengembusan, yaitu saat manusia mengembuskan napas untuk mengeluarkan oksigen dari dalam tubuh.

Dalam pernapasan perut, saat mengembuskan napas otot diafragma akan berelaksasi. Di mana otot diafragma mengendur dan bergerak ke atas. Hal tersebut membuat ruang dalam rongga dada mengecil dan paru-paru menyempit.

Paru-paru yang menyempit menciptakan tekanan udara yang lebih besar daripada di luar tubuh. Hal tersebut mengakibatkan karbon dioksida terdorong ke luar tubuh.

Pernapasan perut menciptakan perbedaan tekanan yang mengurangi kerja penapasan. Sehingga, tubuh dapat bernapas dengan lebih tenang dan lebih mudah.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Pernapasan

Dilansir dari Medical News Today, penapasan perut memiliki banyak manfaat contohnya adalah:

  • Memicu relaksasi
  • Memperkuat otot diafragma
  • Meningkatkan stabilitas otot inti
  • Memperlambat laju pernapasan
  • Menurunkan detak jantung dan tekanan darah

Manfaat tersebut membuat pernapasan perut kerap digunakan sebagai metode meditasi dan untuk meredakan gangguan psikologis. Misalnya, stres, kecemasan, dan gangguan pascatrauma.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com