Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teks Tanggapan: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Strukturnya

Kompas.com - 30/03/2022, 13:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Struktur teks tanggapan

Berikut ini adalah struktur yang berurutan dari teks tanggapan, sebagai berikut:

Evaluasi

Evaluasi, merupakan bagian pertama dalam teks tanggapan. Pada bagian evaluasi berisi pernyataan umum mengenai apa yang akan disampaikan oleh penulis dalam teks.

Evaluasi juga dapat dipahami sebagai bagian awal dari teks tanggapan yang terdiri dari berbagai pernyataan umum tentang isu atau permasalahan dari penulis.

Deskripsi

Deskripsi teks adalah bagian isi dalam teks tanggapan. Bagian deskripsi teks ini berisikan informasi mengenai data dan pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.

Deskripsi teks dapat juga dikatakan sebagai bagian dari teks tanggapan yang memuat inti pembahasan yang dikupas dari penulis

Penegasan ulang 

Penegasan ulang adalah bagian terakhir teks yang memuat penegasan ulang terhadap apa yang telah dilakukan atau yang telah diputuskan.

Baca juga: Struktur Teks Eksplanasi dan Contohnya

Kaidah kebahasaan teks tanggapan

Kaidah-kaidah kebahasaan teks tanggapan, yakni: 

  • Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba.
  • Konjungsi yaitu kata penghubung yang berfungsi menghubungkan setiap kata dan menghubungkan setiap struktur.
  • Kata rujukan merupakan sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk mendukung atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Kata rujukan juga dikenal dengan sebutan referensi.
  • Pilihan kata, pemilihan kata yang pas dalam penggunaan dan pembuatan teks tanggapan.

Contoh teks tanggapan

Berikut ini adalah contoh dari teks tanggapan beserta strukturnya, sebagai berikut:

Jakarta Termasuk Dalam Daftar 10 Kota Termacet di Dunia

Evaluasi

Dari dulu saya selalu menganggap bahwa Jakarta itu lebih identik sebagai kota yang macetnya di mana-mana, meskipun sekarang juga pasti masih ada aja kadang kemacetan yang kita temui di jalan.

Sebagai salah satu pengguna transportasi umum, tentunya keberadaan Transjakarta dan juga MRT sudah sangat memudahkan kami yang mengandalkan transportasi umum untuk pergi kemana-mana.

Namun, jika adanya MRT dan Transjakarta tetap tidak mengurangi kemacetan, tentunya membuat saya tidak nyaman, karena akan menghabiskan terlalu banyak waktu di perjalanan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan makin banyak orang-orang yang beralih ke kendaraan pribadi agar bisa menggunakan tol.

Deskripsi

Dilansir dari Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta, pada tahun 2020, Jakarta berada berada di peringkat ke-31 dari total 416 kota versi TomTom Traffic Index dengan index 36 persen. Sebuah pencapaian yang tentunya bisa kita banggakan, bahwa Jakarta semakin membaik dalam mengatasi kemacetan. Meskipun masih banyak hal yang mungkin perlu diperbaiki dan dioptimalkan.

Sebelumnya, pada tahun 2019, Jakarta menduduki peringkat ke-10 sebagai kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan sebanyak 53 persen. 

Penegasan ulang

Oleh karena itu, saya menanggapi hal ini dengan ingin memberikan pujian bagi Pemprov DKI yang sudah mampu menangani kemacetan jakarta menuju ke yang lebih baik, dan berharap terus ditingkatkan.

Selain itu, upaya dalam mengajak masyarakat untuk naik transportasi umum saya rasa perlu ditingkatkan lagi seperti dengan memperbanyak kawasan dan wilayah yang terjangkau oleh Transjakarta, MRT dan juga angkutan umum lainnya.

Baca juga: Struktur Teks Diskusi beserta Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com