Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Jenis Bioma Daratan (Terestrial) beserta Karakteristiknya

Kompas.com - 25/03/2022, 13:00 WIB
Syifa,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.comBioma adalah kumpulan flora dan fauna yang mendiami satu habitat utama yang sama.

Menurut Roziaty, dkk dalam buku Biologi Lingkungan (2017), bioma merupakan wilayah yang ditentukan berdasarkan keadaan iklim, curah hujan dan garis lintang.

Bioma terdiri dari tumbuhan, hewan, organisme tanah, dan lainnya.

Dilansir dari buku Campbell Biology (2008) karangan Reece, dkk, ada delapan jenis bioma daratan yaitu:

Hutan tropis

Hutan tropis di Taman Nasional Bwindi Impenetrable Forest, di perbatasan Uganda, Kongo dan Rwanda. Afrika disebut dalam KTT Cop26 dapat menyelamatkan dunia dari perubahan iklim.SHUTTERSTOCK/Travel Stock Hutan tropis di Taman Nasional Bwindi Impenetrable Forest, di perbatasan Uganda, Kongo dan Rwanda. Afrika disebut dalam KTT Cop26 dapat menyelamatkan dunia dari perubahan iklim.

Hutan tropis ada di kawasan khatulistiwa dan subequatorial.

Pada hutan hujan tropis, curah hujannya relatif konstan, yakni sekitar 200 sampai 400 sentimeter per tahunnya.

Sementara di hutan tropis yang lebih kering, curah hujannya bersifat musiman, yakni sekitar 150 sampai 200 sentimeter per tahun, dengan musim kemarau selama enam hingga tujuh bulan.

Baca juga: 8 Jenis Bioma Akuatik, Mulai dari Danau hingga Terumbu Karang

Rata-rata suhu di hutan tropis berkisar 25 sampai 29° Celcius dengan sedikit variasi di tiap musimnya.

Pohon cemara berdaun lebar dominan di hutan hujan tropis. Sedangkan di hutan tropis yang lebih kering, didominasi pohon yang menjatuhkan daunnya selama musim kemarau.

Tanaman epifit, seperti anggrek, umumnya ditemui di hutan hujan tropis. Sedangkan semak berduri dan sukulen biasanya terdapat di beberapa hutan tropis kering.

Keanekaragaman hewan jauh lebih tinggi di hutan tropis dibanding bioma terestrial lainnya. Beberapa hewan, seperti amfibi, burung, reptil, mamalia, dan artropoda beradaptasi dengan baik di lingkungan ini.

Gurun

Gundukan pasir di gurun pasir yang terbentuk dari sedimentasi aeolispixabay.com Gundukan pasir di gurun pasir yang terbentuk dari sedimentasi aeolis

Curah hujan di gurun cenderung rendah dan sangat bervariasi. Umumnya kurang dari 30 sentimeter per tahunnya.

Udara terapanas di gurun bisa melebihi 50° Celcius. Sedangkan yang terdingin, suhunya bisa turun hingga –30°C.

Proporsi tanah kosong yang tinggi dibanding bioma lainnya, menyebabkan gurun didominasi vegetasi rendah yang tersebar luas.

Beberapa contohnya adalah jenis sukulen, seperti kaktus dan euphorbia, semak berakar dalam, dan herba yang tumbuh selama periode lembap.

Baca juga: Proses Terbentuknya Gurun Pasir

Hewan yang identik dengan jenis bioma ini, antara lain ular, kadal, kalajengking, semut, kumbang, dan hewan pengerat pemakan biji.

Ada pula beberapa jenis burung yang menetap atau sekadar bermigrasi. Banyak spesies yang hidup di gurun, aktif di malam hari.

Sabana

Padang sabana Bromo via Malang atau Lumajang.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Padang sabana Bromo via Malang atau Lumajang.

Sabana ada di daerah ekuator dan subekuatorial.

Curah hujan musiman di sabana rata-rata 30 sampai 50 sentimeter per tahunnya.

Musim kemarau bisa berlangsung selama delapan hingga sembilan tahun. Rata-rata suhu di sabana ialah 24 sampai 29° Celcius, dengan variasi musim sedikit lebih banyak dibanding hutan tropis.

Pohon yang tersebar dengan kepadatan berbeda di sabana, biasanya berduri dan berdaun kecil, sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi yang relatif kering. Rerumputan dan tanaman kecil juga banyak tersebar hingga menutupi tanah.

Hewan yang paling banyak ditemui di sabana adalah mamalia pemakan tumbuhan besar, misalnya rusa kutub dan zebra, serta hewan pemangsa, seperti singa dan hiena.

Selama musim kemarau, mamalia pemakan rumput sering bermigrasi ke sabana yang memiliki banyak makanan dan lubang air.

Baca juga: Hutan Tropis sebagai Paru-Paru Dunia

Kaparal (Chaparral)

Transmontane chaparral in the Laguna Mountains, Cleveland National ForestChaparralian Transmontane chaparral in the Laguna Mountains, Cleveland National Forest

Bioma kaparal terdapat di wilayah pesisir lintang tengah beberapa benua. Contohnya kaparal di Amerika Utara. Curah hujan tahunan di kawasan ini umumnya berkisar 30 sampai 50 sentimeter per tahun. 

Saat musim gugur, musim dingin, dan musim sejuk, suhunya sekitar 10 sampai 12° Celcius. Sedangkan saat musim panas, suhunya mencapai 30° Celcius, dan suhu maksimum pada siang hari bisa melebihi 40° Celcius.

Kaparal didominasi perdu, pohon kecil, berbagai jenis rerumputan, dan herba. Pada bioma ini, banyak tanaman beradaptasi dengan lingkungannya.

Misal, adaptasi tanaman berkayu terhadap kekeringan, ditandai dengan daunnya yang selalu menghijau, sehingga meminimalkan kehilangan air.

Selain itu, beberapa semak beradaptasi dengan menghasilkan biji yang hanya akan berkecambah setelah api panas.

Daerah kaparal dihuni banyak spesies amfibi, burung, reptil, serangga, serta mamalia asli, seperti rusa dan kambing, dan keragaman mamalia kecil yang tergolong tinggi.

Baca juga: Alasan Terbentuknya Gurun di Benua Australia

Padang rumput

Padang Rumput Sadengan Alas Purwo DOK. Majestic BanyuwangiDOK. Majestic Banyuwangi Padang Rumput Sadengan Alas Purwo DOK. Majestic Banyuwangi

Bioma padang rumput terdapat di antara daerah tropis dan subtropis. Padang rumput tersebar di beberapa kawasan, seperti Afrika Selatan, Rusia, serta Amerika Utara bagian tengah.

Bioma daratan ini memiliki musim dingin yang relatif kering, dan musim panas yang cenderung basah. Curah hujan tahunannya sekitar 30 sampai 100 sentimeter.

Ketika musim dingin, suhunya bisa turun di bawah -10° Celcius. Sedangkan saat musim panas, suhunya mendekati 30° Celcius.

Padang rumput didominasi rerumputan dengan tinggi bervariasi, mulai dari beberapa sentimeter hingga dua meter.

Hewan khas padang rumput adalah mamalia asli berukuran besar dan pemakan rumput. contohnya bison dan kuda liar.

Sementara padang rumput beriklim sedang, dihuni beberapa mamalia penggali, misalnya anjing di padang rumput Amerika Utara.

Taiga

Taiga spruce forest in the Kenai National Wildlife Refuge, Alaska. Trees in this environment tend to grow closer to the trunk and not bush out in the normal manner of spruce trees.Beeblebrox Taiga spruce forest in the Kenai National Wildlife Refuge, Alaska. Trees in this environment tend to grow closer to the trunk and not bush out in the normal manner of spruce trees.

Curah hujan tahunan di kawasan taiga sekitar 30 sampai 70 sentimeter.

Namun, beberapa bioma taiga pesisir yang merupakan hutan hujan beriklim sedang di US Pacific Northwest, menerima lebih dari 300 sentimeter curah hujan tahunan.

Sejumlah bioma taiga di Siberia memiliki suhu -50° Celcius di musim dingin, dan lebih dari 20° Celcius saat musim panas.

Baca juga: Kondisi Geografis Daerah Pantai, Daratan, dan Pegunungan

Bioma daratan ini didominasi pepohonan kerucut, seperti pinus, cemara, dan hemlock. Keanekaragaman tumbuhan semak dan herba di hutan ini lebih rendah daripada hutan berdaun lebar yang beriklim sedang.

Mamalia bioma ini, meliputi rusa, beruang coklat, dan Harimau Siberia. Sementara itu, banyak burung bermigrasi dan bersarang di hutan konifer utara sepanjang tahun.

Hutan berdaun lebar

Kawasan hutan berdaun lebat di Vosges UtaraDonar Reiskoffer Kawasan hutan berdaun lebat di Vosges Utara

Kawasan ini ditemukan di lintang tengah belahan Bumi utara, dengan wilayah lebih kecil, seperti di Chili, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Curah hujannya sekitar 70 hingga lebih dari 200 sentimeter per tahun. Suhu musim dingin rata-rata 0° Celcius. Ketika musim panas, suhunya mencapai 35°C.

Hutan berdaun lebar didominasi jenis tumbuhan yang senantiasa menggugurkan daunnya sebelum musim dingin. Untuk wilayah hutan berdaun lebar di Australia, pohon eukaliptus mendominasi kawasan ini.

Pada belahan Bumi utara, banyak mamalia berhibernasi di musim dingin. Banyak spesies burung bermigrasi ke iklim yang lebih hangat. Sementara mamalia, burung, dan serangga memanfaatkan semua lapisan vertikal hutan.

Tundra

Ilustrasi bioma tundrapixabay Ilustrasi bioma tundra

Tundra mencakup wilayah Kutub Utara yang luasnya sebesar 20 persen dari permukaan Bumi.

Baca juga: Mengapa di Kutub Utara Tidak Ada Penguin?

 

Curah hujan rata-ratanya sekitar 20 sampai 60 sentimeter per tahun di tundra Arktik, tetapi dapat melebihi 100 sentimeter di tundra Alpine.

Rata-rata, suhu musim dingin di beberapa daerahnya di bawah –30° Celcius. Sedangkan suhu musim panasnya kurang dari 10° Celcius. 

Vegetasi tundra sebagian besar merupakan herba, terdiri dari campuran lumut, rumput, beberapa semak kerdil, serta pohon. Lapisan tanah yang membeku secara permanen membatasi pertumbuhan akar tanaman. 

Banyak spesies burung bermigrasi ke tundra untuk bersarang di musim panas. Beberapa hewan lain yang mendiami bioma daratan ini adalah beruang, serigala, dan rubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com