Ada empat jenis sel glia jaringan saraf yang terletak di sistem saraf pusat, yaitu astrosit, sel mikroglia, sel ependimal, dan oligodendrosit.
Dua jenis sel glia jaringan saraf lainnya terletak di sistem saraf tepi yaitu sel satelit dan sel schwann.
Astrosit adalah sel glia berbentuk bintang. Astrosit menempel pada neuron, pembuluh darah kapiler, dan juga jaringan ikat yang terdapat pada sistem saraf pusat. Astrosit memainkan peran penting dalam sistem saraf makhluk hidup yaitu:
Sel mikroglia adalah sel glia sel pendukung jaringan saraf yang memiliki ukuran paling kecil.
Sel mikroglia memiliki fungsi seperti makrofag sel darah putih, yaitu mencerna sel-sel rusak atau mati dan menghancurkan patogen penyebab penyakit dalam sistem saraf pusat.
Sel ependimal adalah sel ganglia jaringan saraf yang melapisi rongga otak dan sumsum tulang belakang. Sel ependymal berfungsi membuat cairan serebrospinal.
Menurut Lindsay M. Biga, dkk dalam Anatomy & Physiology (2019), cairan serebrospinal adalah cairan yang menyediakan nutrisi bagi otak, membuang limbah, menciptakan lingkungan ekstraseluler yang stabil, dan membantu menyaring juga menyerap komponen darah tertentu.
Baca juga: Saraf Simpatik: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya
Oligodendrosit adalah jenis sel glia yang mengelilingi akson pada neuron sel saraf pusat. Oligodendrosit membungkus akson dan membentuk struktur yang dinamakan selubung mielin.
Sel satelit adalah sel glia jaringan saraf yang membungkus badan neuron sistem saraf tepi. Sel satelit dalam sistem saraf tepi memiliki fungsi yang hampir sama dengan oligodendrosit pada sistem saraf pusat.
Jenis neuroglia yang terakhir adalah sel schwann. Sel schwann membungkus satu segmen akson dan membentuk selubung mielin pada sistem saraf tepi. Keberadaan sel schwann pada akson membuat neuron dapat menghantarkan impuls dengan lebih cepat.