Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekanisme Gerak Refleks

Kompas.com - 07/01/2022, 10:59 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis


KOMPAS.comGerak refleks adalah gerak tubuh yang terjadi secara spontan tanpa melalui proses berpikir dengan otak. Bagaimana proses terjadinya gerak refleks? Berikut adalah mekanisme gerk refleks!

Ketika tangan tanpa sengaja menyentuh benda yang panas seperti wajan panas atau api. Tubuh secara otomatis menarik tangan dari sumber panas tersebut.

Dalam proses tersebut tidak terlibat kesadaran karena tubuh secara spontan menghindari bahaya. Gerakan tersebutlah yang dimaksud dengan gerak refleks.

Mekanisme gerak refleks melalui jalur yang dinamakan sebagai busur refleks. Dilansir dari Physiopedia, busur refleks terbagi menjadi dua yaitu monosinaptik dan polisinaptik.
Mekanisme gerak refleks monosinaptik

Baca juga: Kelistrikan pada Sel Saraf

Mekanisme Gerak refleks monosinaptik

Gerak refleks monosinaptik adalah yang paling sederhana karena hanya melalui dua jenis neuron, yaitu saraf aferen atau neuron sensorik dan araf eferen atau neuron motorik. Berikut adalah mekanisme gerak refleks monosinaptik:

Stimulus → reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor → gerak refleks

Terlihat bahwa mekanisme diawali dengan stimulus atau rangsangan dari luar. Rangsangan tersebut akan dirasakan oleh reseptor. Reseptor kemudian mengirimkan impuls listrik tentang apa yang dirasakannya pada neuron sensorik.

Impuls kemudian dikirim oleh neuron sensorik ke sumsum tulang belakang. Impuls lalu dikirimkan lagi ke neuron motorik.

Baca juga: Sistem Saraf pada Manusia

Dilansir dari Lumen Learning, neuron motorik kemudian memberikan stimulasi singkat pada spindel otot sehingga menghasilkan kontraksi otot atau efektor. Kontraksi efektor itulah yang menyebabkan gerak refleks pada tubuh.

Gerak refleks monosinaptik menghasilkan gerakan yang sederhana. Misalnya, ketika bagian bawah lutut terbentur atau diketuk suatu benda. Maka, tungkai kaki secara otomatis maju ke depan.

Mekanisme gerak refleks polisinaptik

Gerak refleks polisinaptik adalah gerak refleks yang kompleks. Refleks polisinaptik tidak hanya menggunakan dua jenis neuron, melainkan neuron tambahan yang disebut dengan neuron delay.

Stimulus → reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron delay → neuron motorik → efektor → gerak refleks

Baca juga: Contoh Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor

Secara garis besar, mekanisme refleks polisinaptik hampir sama dengan mekanisme refleks monosinaptik. Bedanya, impuls dari neuron sensorik yang masuk ke sumsum tulang belakang tidak langsung disambungkan ke neuron motorik.

Melainkan, melewati neuron delay terlebih dahulu. Neuron delay merupakan interneuron yang berada dalam sumsum tulang belakang dan menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik.

Neuron delay kemudian mengirimkan impuls ke neuron motorik dan dilanjutkan ke efektor untuk menciptakan gerak refleks. Bedanya dengan monosinaptik, neuron delay dapat berkomunikasi dengan bagian tubuh selain yang berada dalam busur refleks.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, hal tersebut tidak hanya menciptakan gerak refleks sederhana melainkan juga koordinasi antara banyak refleks dan juga kemampuan beradaptasi dengan keadaan.

Baca juga: Sistem Gerak pada Manusia

Artinya, tidak hanya efektor yang bergerak dalam gerak refleks melainkan anggota tubuh lain. Misalnya, ketika kita tidak sengaja menginjak pecahan kaca di lantai. Kaki yang menginjak kaca akan terangkat dari lantai sebagai bentuk gerak refleks.

Namun, juga kaki yang lainnya tetap di lantai dan telah bersiap untuk menahan seluruh berat tubuh. Sehingga, tubuh tidak terjatuh ketika kaki yang menginjak kaca terangkat. Ini adalah hasil koordinasi dari gerak refleks polisinaptik yang rumit.

Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks lutut adalah untuk menerima rangsangan dari reseptor yang akan diteruskan ke sumsum tulang belakang. Contohnya ketika lutut dipukul, akan langsung terekuk karena refleks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com