KOMPAS.com - Komunikasi verbal paling lazim digunakan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Bentuk komunikasi ini tidak selalu disampaikan secara tatap muka, namun juga bisa lewat media komunikasi.
Dengan menggunakan komunikasi verbal, manusia bisa mengungkapkan perasaan, pendapat, emosi, pemikiran, gagasan, menyampaikan informasi, saling berdebat, dan lain sebagainya.
Dikutip dari jurnal Komunikasi Verbal dan Nonverbal (2016) karya Tri Indah Kusumawati, komunikasi verbal (verbal communication) adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik secara lisan lewat percakapan maupun tulisan.
Dalam hal penyampaian pesan, komunikasi verbal jauh lebih mudah dibanding komunikasi nonverbal. Karena baik komunikator maupun komunikan, keduanya bisa saling memahami dan mengerti pesan yang akan dikirim serta diterima.
Komunikasi verbal bisa dilakukan lewat lisan dan tulisan. Contoh komunikasi verbal secara lisan, dua orang berbicara lewat telepon. Contoh komunikasi verbal lewat tulisan, dua orang saling mengirim pesan teks.
Baca juga: Komunikasi: Pengertian dan Unsurnya
Melansir dari buku Perilaku Organisasi (2021) karya A.R. Dilapanga dan Jeane Mantiri, komunikasi verbal memiliki dua unsur penting, yakni bahasa dan kata.
Adalah sistem lambang yang memungkinkan manusia saling berbagi makna. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi verbal bisa berbentuk lisan dan tulisan.
Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2010), bahasa merupakan seperangkat simbol dengan aturan, yang digunakan serta dipahami oleh suatu komunitas.
Larry L. Barker mengungkapkan bahwa bahasa punya tiga fungsi utama, yakni:
Baca juga: Proses dan Fungsi Komunikasi Menurut Para Ahli
Adalah inti lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan lambang yang mewakili suatu hal, seperti orang, barang, kejadian, dan keadaan.
Kata bersifat ambigu. Karena kata merepresentasikan persepsi serta interpretasi orang yang menganut latar belakang sosial budaya berbeda.
Misalnya kata ‘berat’ yang punya beragam makna, seperti ‘tubuh orang itu berat’, ‘ujiannya terasa berat’, ‘awan berat terlihat di langit’, ‘aku belum makan berat hari ini’, dan sebagainya.
Selain bersifat ambigu, kata juga bersifat kontekstual. Artinya penggunaan kata disesuaikan dengan konteks hal apa yang sedang dibahas, karena berbeda konteksnya akan berbeda pula maknanya.
Bahasa dan kata menjadi dua unsur terpenting dalam komunikasi verbal. Tanpa dua unsur ini, komunikasi verbal tidak akan berjalan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.